Print

Medan, sebuah kota yang tak hanya kaya akan sejarahnya, tetapi juga memiliki destinasi perdagangan yang menarik. Salah satunya adalah Pajak Ikan Lama, yang secara unik menjadi pusat tekstil terkemuka di Kesawan, Kota Medan. Asal-Usul Pajak Ikan Lama: Dari Ikan ke Tekstil Pajak Ikan Lama, pada awalnya, merupakan sarang bagi pedagang ikan, daging, dan sayuran saat zaman kolonial Belanda. Seorang pedagang nasi bernama Rina menceritakan bahwa pasar ini awalnya menjual berlimpah ikan, dari ikan basah hingga yang telah diawetkan seperti ikan teri dan ikan asin. Namun, seperti yang dijelaskan oleh Dipo, generasi ketiga pemilik toko kain di sana, pasca-agresi militer dan kepergian Belanda, pasar ini bermetamorfosis menjadi pusat tekstil.

Transformasi Menjadi Pusat Tekstil
Perubahan fungsi dari pusat penjualan ikan ke pasar tekstil ini memiliki sejarah yang menarik. Mayoritas pendatang dari Singapura, India, dan Arab membawa dagangan tekstil mereka. Kehadiran mereka bersama keberadaan banyak tukang jahit di wilayah tersebut memberikan dorongan bagi perkembangan bisnis tekstil di Pajak Ikan Lama.

Menurut Irfan Simatupang, seorang ahli antropologi dari Universitas Sumatera Utara, Pajak Ikan Lama dahulu merupakan pusat perdagangan utama Kota Medan. Wilayah tersebut menjadi tempat pertemuan orang dari berbagai daerah, dengan pelabuhan di belakangnya yang menghubungkan hilir dan hulu sungai. Nama "pajak ikan" juga mengandung arti sebagai tempat menjual ikan dari lautan.

Mengapa Tekstil Lebih Bertahan?
Irfan menjelaskan bahwa bisnis tekstil memiliki daya tahan yang lebih kuat daripada penjualan ikan. Kain tidak mudah busuk dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama, menjadikannya pilihan yang lebih stabil secara bisnis. Hal ini menjelaskan mengapa pasar ini secara perlahan beralih fokus ke industri tekstil.

Makna Lebih Dalam di Balik Sebuah Nama
Pajak Ikan Lama bukan hanya nama, tetapi juga menceritakan perjalanan sejarah perdagangan Medan. Dari riwayatnya yang kaya akan transisi bisnis dari ikan ke tekstil, kita dapat melihat bagaimana keberagaman budaya dan perdagangan telah membentuk kota ini.

Pasar ini, meskipun berubah fungsi, masih menjadi bagian penting dari kesan sejarah Medan. Namun, sementara ia terus bertransformasi, keberadaannya tetap mengingatkan kita pada jejak-jejak masa lalu yang membentuk wajah kota ini menjadi apa adanya saat ini.

Pajak Ikan Lama tidak hanya sebuah tempat perdagangan, tetapi juga sebuah kisah perubahan dan adaptasi dalam dunia perdagangan yang terus berubah seiring waktu.