Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mengupayakan peningkatan perekonomian dengan terobosan-terobosan kreatif. Salah satunya adalah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), yang baru-baru ini menyelenggarakan sebuah acara promosi yang memukau, yaitu fashion show yang menonjolkan kreativitas produk tenun unggulan. Acara ini bertujuan untuk menggenjot industri tekstil dan tenun di Majalaya, Kabupaten Bandung.
Kepala Disperindag Jabar, Noneng Komara Nengsih, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat pada triwulan III berhasil mencapai 4,57 persen pada tahun 2023, yang menunjukkan pertumbuhan yang positif dibandingkan tahun sebelumnya. Industri pengolahan menjadi penyumbang utama dalam pertumbuhan ini dengan angka sebesar 2,01 persen, disusul oleh industri alat angkutan, barang dari logam, dan sektor tekstil.
Noneng menjelaskan bahwa sektor tekstil dan turunannya memiliki peran yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi. Melalui fashion show produk tenun unggulan di Majalaya dan sekitarnya, Pemprov Jabar berharap dapat menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi di sektor ini.
Namun, Noneng juga mengakui bahwa sektor ini menghadapi berbagai tantangan, seperti yang terungkap dalam analisis dari Kementerian Perindustrian. Tantangan tersebut termasuk rendahnya daya saing industri TPT dalam negeri, tingginya impor dari negara-negara dengan efisiensi tinggi seperti Bangladesh dan Vietnam, serta berbagai faktor internal seperti mesin produksi yang ketinggalan zaman, kualitas SDM, infrastruktur yang belum memadai, dan preferensi masyarakat terhadap produk impor.
Dalam mengatasi tantangan ini, Disperindag Jabar memiliki program-program matang. Salah satunya adalah melalui promosi investasi industri seperti pameran dan bazar, seperti yang terlihat dalam fashion show produk tenun. Upaya lainnya adalah meningkatkan hilirisasi industri dengan dukungan bahan baku, koordinasi daerah, perguruan tinggi, dan diversifikasi produk industri.
Noneng sangat menekankan bahwa upaya ini memerlukan kolaborasi dan sinergi dari semua pihak. Dia berharap agar semua stakeholders dapat bersama-sama mengakselerasi pertumbuhan industri tekstil dan tenun ini, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga dalam ekspansi ke pasar internasional.
Fashion show yang melibatkan kolaborasi berbagai pihak, seperti IKM, sentra tenun, dan Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Pertekstilan, diharapkan mampu memberikan dampak positif pada pertumbuhan sektor TPT di Jawa Barat dan bahkan di tingkat nasional.
Dengan upaya yang terus dilakukan dan kolaborasi yang kuat, harapannya industri tekstil dan tenun di Jawa Barat akan tetap berkembang di tengah ketidakpastian ekonomi global. Semoga kegiatan semacam ini akan terus memberikan dorongan positif bagi sektor TPT, tidak hanya di tingkat regional, tetapi juga dalam kancah internasional.