Print

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita, menyoroti sejumlah bidang potensial kerja sama antara kedua negara. Pada agenda tersebut, tiga isu utama yang ditekankan adalah percepatan negosiasi Preferential Trade Arrangement (PTA), kerja sama industri halal dan produksi vaksin, serta kerja sama dalam industri pupuk.

Dorongan Kerja Sama Industri Halal dan Produksi Vaksin
Pertama-tama, Retno Marsudi mendorong kerja sama dalam industri halal dan produksi vaksin antara Indonesia dan Maroko. Fokusnya termasuk penjajakan kerja sama pengakuan sertifikasi halal untuk produk makanan, obat, dan kosmetik. Selain itu, kerja sama pembukaan pasar bagi produk busana Muslim Indonesia juga menjadi sorotan.

Potensi Kerja Sama dalam Produksi Vaksin
Retno juga menyoroti potensi kerja sama dalam produksi vaksin, terutama dalam hal riset, berbagi pengetahuan, dan kemungkinan produksi vaksin. Tujuannya adalah menciptakan kemandirian vaksin bagi kedua negara serta negara-negara di Asia dan Afrika.

Kerja Sama Fosfat untuk Industri Pupuk
Indonesia, melalui PT Pupuk Indonesia, tengah berupaya untuk meningkatkan kerja sama investasi dengan OCP Group Maroko. Upaya ini ditujukan untuk memastikan ketersediaan bahan baku fosfat di Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung keamanan dan keberlanjutan rantai pasok pupuk di Indonesia.

Kerja Sama Sosial Budaya
Di bidang sosial budaya, Indonesia dan Maroko berkomitmen untuk meningkatkan pemberian beasiswa bagi para mahasiswa untuk melanjutkan studi di kedua negara. Selain itu, kerja sama pengembangan sistem pelatihan antar negara menjadi fokus untuk peningkatan kapasitas SDM.

Peningkatan Hubungan Antar Masyarakat
Retno menegaskan pentingnya peningkatan hubungan antar masyarakat kedua negara, baik di tingkat individu maupun kelompok. Hal ini dianggap sebagai fondasi penting bagi hubungan bilateral yang kuat dan berkelanjutan.

Kerja sama antara Indonesia dan Maroko dalam berbagai sektor tersebut menjadi upaya untuk memperluas kerjasama lintas negara, memperkuat sektor-sektor kunci, serta membangun fondasi yang kokoh bagi hubungan kedua negara. Diharapkan, langkah-langkah ini akan memperdalam ikatan bilateral yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.