Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Majalaya, Jawa Barat, telah lama menjadi tulang punggung ekonomi di wilayah tersebut. Namun, seiring dengan pertumbuhan, industri ini juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diatasi agar tetap berkembang dan bersaing di pasar global. Menurut Noneng Komara Nengsih, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, dalam sebuah acara promosi produk tenun unggulan, terdapat beberapa kendala yang tengah dihadapi oleh industri TPT di Majalaya. Salah satunya adalah daya saing industri TPT di dalam negeri yang masih belum mampu secara optimal mendorong ekspansi ekspor. Persaingan yang semakin ketat dengan negara-negara seperti Bangladesh dan Vietnam yang memiliki efisiensi tinggi dalam industri tekstil juga menjadi salah satu tantangan krusial.
Tantangan lainnya datang dari faktor internal, seperti tarif dasar listrik (TDL) yang masih relatif tinggi bagi industri TPT. Permintaan kenaikan upah setiap tahunnya, aksi unjuk rasa pekerja, serta penggunaan mesin-mesin tua di beberapa perusahaan tekstil lokal turut memengaruhi efisiensi dan efektivitas produksi.
Kualitas teknologi, mesin, dan kompetensi SDM menjadi faktor lain yang memengaruhi produktivitas industri. Terlebih lagi, suku bunga kredit yang masih dianggap mahal serta prosedur pengajuan kredit yang memakan waktu juga menjadi kendala yang cukup signifikan.
Tidak hanya itu, infrastruktur publik yang masih membutuhkan peningkatan serta preferensi masyarakat yang cenderung memilih barang impor dengan kualitas yang lebih rendah juga menjadi tantangan tersendiri.
Namun, dalam menjawab tantangan ini, pemerintah dan pelaku industri terus berupaya untuk meningkatkan investasi di sektor industri. Salah satu strategi yang dilakukan adalah melalui promosi produk dan perluasan pasar, baik secara domestik maupun internasional.
Noneng Komara Nengsih menyatakan upaya tersebut dilakukan melalui kegiatan pameran produk dan bazar produk tenun, dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk-produk unggulan hasil dari Majalaya.
Dengan kesadaran akan tantangan yang dihadapi, langkah-langkah untuk meningkatkan daya saing industri tekstil di Majalaya sudah ditempuh. Melalui kerjasama antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, diharapkan industri ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi ekonomi lokal serta nasional.