Apakah Anda pernah mengalami kebingungan ketika baju kesayangan Anda rusak? Pertanyaan sederhana ini mungkin menggambarkan situasi yang sering dihadapi oleh banyak orang. Ketika pakaian yang kita cintai rusak, kita sering kali bingung apakah harus memperbaikinya atau membuang dan membeli yang baru. Namun, bagi Suzzane Sarah dan Bev Tan, memperbaiki pakaian yang rusak adalah pilihan yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis.
Mereka berdua mendirikan Mulih, sebuah jasa reparasi pakaian yang bertujuan untuk membantu masyarakat memperbaiki pakaian yang rusak sebelum akhirnya dibuang dan didaur ulang. Suzzane Sarah, selaku Co-Founder dari Mulih, menjelaskan bahwa mereka memiliki kepedulian terhadap dampak buruk yang dihasilkan oleh industri tekstil, terutama dalam konteks fast fashion.
"Kami memiliki minat dalam mengurangi dampak fast fashion ini. Kami menyadari bahwa daur ulang sering kali menjadi sorotan, namun kami percaya ada cara lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Memperbaiki pakaian sebenarnya sudah menjadi praktik umum sejak dulu, namun masih kurang diakses," ungkap Suzzane kepada Fimela.
Mulih sendiri berawal dari pengalaman pribadi Suzzane ketika dia harus mengecilkan banyak pakaian karena turunnya berat badannya. Namun, sulit bagi dia untuk menemukan penjahit yang berkualitas di tengah kota besar seperti Jakarta. Persoalan harga jasa juga menjadi kendala tersendiri, karena banyak yang khawatir dengan tarif yang tinggi.
Namun, Mulih hadir sebagai solusi atas permasalahan tersebut. Diluncurkan pada tahun 2024 melalui proyek kolaborasi bersama Sejauh Mata Memandang, Mulih menawarkan dua layanan utama, yaitu reparasi dan alterasi. Layanan reparasi bertujuan untuk mengembalikan pakaian dalam kondisi seperti semula, sementara layanan alterasi memungkinkan perubahan atau penambahan bentuk pakaian sesuai keinginan pelanggan.
Dengan kerjasama bersama penjahit yang telah dikurasi, Mulih dapat melayani reparasi pakaian dengan berbagai jenis bahan dan tingkat kerusakan. Hal ini memungkinkan mereka untuk menentukan harga jasa yang sesuai dengan kondisi pakaian dan kebutuhan pelanggan.
Inisiatif seperti Mulih tidak hanya memberikan solusi praktis bagi masyarakat dalam merawat pakaian mereka, tetapi juga memiliki dampak positif dalam upaya menjaga lingkungan. Dengan memperbaiki pakaian yang rusak, kita dapat mengurangi jumlah limbah tekstil yang berakhir di tempat pembuangan akhir, serta mengurangi konsumsi sumber daya alam yang diperlukan untuk produksi pakaian baru.
Dengan demikian, Mulih bukan hanya sekedar jasa reparasi pakaian, tetapi juga merupakan langkah kecil menuju gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.