Data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengindikasikan pertumbuhan yang positif bagi sektor industri tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki pada kuartal pertama tahun 2024. Dalam periode tersebut, pertumbuhan keduanya mencapai 5,90% (YoY) dan 2,64% (YoY) berturut-turut. Pertumbuhan ini tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap sektor industri, tetapi juga mengerek kontribusi industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Kementerian Perindustrian, Adie Rochmanto Pandiangan, menekankan bahwa industri pengolahan masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini terutama didorong oleh permintaan yang kuat baik dari pasar luar negeri maupun domestik terhadap produk tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki.
Permintaan ekspor untuk produk tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki pada kuartal pertama 2024 mengalami peningkatan signifikan, dengan masing-masing mencapai 7,34% (YoY), 3,08% (YoY), dan 12,56% (YoY). Stabilitas konsumsi rumah tangga dalam negeri juga turut berperan dalam mendorong pertumbuhan ini, terutama seiring dengan adanya momen penting seperti pelaksanaan Pemilu 2024, hari libur nasional, cuti bersama, dan momen Lebaran.
Peningkatan pertumbuhan industri tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki sejalan dengan kenaikan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada sektor-sektor tersebut. Industri tekstil bahkan mencapai posisi ekspansi untuk pertama kalinya sejak November 2022, sementara industri pakaian jadi dan alas kaki telah mengalami ekspansi sejak November 2023 dan Juli 2023 secara berturut-turut.
Bank Indonesia (BI) juga mencatat peningkatan kinerja pada kuartal pertama 2024, di mana industri tekstil dan pakaian jadi berada dalam fase ekspansi dengan indeks sebesar 57,40%, sementara industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki mencapai 55,36%. Bahkan, kinerja industri kulit diperkirakan akan terus meningkat pada kuartal kedua 2024.
Selain itu, investasi dalam sektor industri tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki juga mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Nilai investasi pada kuartal pertama 2024 mencapai Rp 6,9 triliun, menunjukkan bahwa produktivitas sektor-sektor ini masih menjanjikan.
Namun, peningkatan produksi juga menimbulkan tantangan baru, terutama dalam hal perekrutan tenaga kerja. Beberapa industri kecil dan menengah di Jawa Barat dilaporkan kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja, yang menandakan perlunya upaya lebih lanjut dalam pengembangan SDM untuk mendukung pertumbuhan industri.
Dalam menghadapi tantangan ini, kebijakan yang tepat dalam mengatur impor barang-barang tertentu dapat membantu mengendalikan pasar domestik dari serbuan barang impor. Diharapkan, dengan penerapan kebijakan yang sesuai, industri dalam negeri dapat terus meningkatkan produksinya dan menjadi lebih menarik bagi investasi.
Kemenperin optimis bahwa pertumbuhan industri tekstil, kulit, dan alas kaki akan terus meningkat jika pencegahan konsumsi pakaian bekas atau thrifting ditingkatkan, dan pengawasan pasar terhadap barang-barang impor dipertegas sesuai aturan yang berlaku.
Dengan demikian, pertumbuhan positif dalam sektor industri tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki bukan hanya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, tetapi juga menandakan potensi besar yang dimiliki oleh sektor-sektor ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa mendatang.