Print

Industri Kecil Menengah (IKM) di sektor tekstil mulai merasakan manfaat dari momentum Pilkada 2024. Permintaan akan alat peraga kampanye, terutama pakaian seragam pasangan calon (paslon), melonjak tajam. Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Bandung (IPKB), Nandi Herdiaman, menyebut bahwa Pilkada telah membawa angin segar bagi sejumlah pengusaha konveksi yang melayani pesanan kampanye.

Nandi mencatat bahwa permintaan jasa maklun atau produksi pesanan konveksi meningkat hingga 60% akibat kampanye politik. "Untuk di lapangan sekarang dengan adanya Pilkada itu memang ada [efeknya]. Biasanya sih sampai 60% mendongkraknya untuk yang maklun," ujar Nandi, Senin (9/9/2024).

Namun, hanya sekitar 30% anggota IPKB yang bergerak di jasa maklun. Sebagian besar pengusaha konveksi, sekitar 70%, fokus pada pasar ritel dengan produk-produk bermerek sendiri. Sayangnya, sektor ritel masih terpukul oleh gempuran produk impor murah yang membanjiri pasar, baik legal maupun ilegal.

Pengusaha ritel di IKM konveksi saat ini harus mengurangi produksi karena tidak mampu bersaing dengan harga produk impor, terutama yang ilegal. "Bagi yang 70% ini, anggota kami yang retail itu tidak biasa mengerjakan baju-baju partai untuk Pilkada. Jadi yang ini tetap aja sekarang masih mengurangi produksi," tambah Nandi.

Ia juga menyoroti kinerja Satgas Impor Ilegal yang dinilai belum memberikan dampak signifikan. Para pelaku usaha konveksi masih merasa pesimis dan khawatir akan prospek usaha hingga akhir tahun, terutama karena pasar dibanjiri produk impor ilegal.

Nandi berharap pemerintahan yang baru akan lebih proaktif dalam memberikan perlindungan kepada industri dalam negeri, sehingga tidak hanya bergantung pada momen-momen musiman seperti Pilkada. Perlindungan pasar dan bantuan permodalan dari pemerintah juga menjadi harapan utama para pelaku IKM konveksi.

"Kemarin impornya terlalu banyak. Produk impor ilegal sudah membanjiri pasar, seperti kontainer yang 26.000 itu kemungkinan sekarang sudah beredar di pasar," tuturnya.

Dengan adanya perlindungan dan perhatian lebih dari pemerintah, diharapkan industri konveksi dalam negeri dapat lebih kuat menghadapi persaingan dengan produk impor dan terus berkembang bahkan di luar momen tertentu seperti Pilkada.