Print

Setelah sempat terpuruk pada tahun lalu akibat gempuran pakaian impor, sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kini menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang positif pada tahun 2024. Tren ini memberikan harapan bagi kebangkitan industri tekstil di wilayah tersebut, terutama setelah mengalami penurunan yang signifikan pada 2023.

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono, nilai investasi di sektor tekstil pada semester pertama 2024 mencapai Rp26,38 miliar, jauh meningkat dibandingkan dengan semester pertama 2023 yang hanya sebesar Rp670 juta. "Tahun lalu, sektor ini termasuk yang terkecil dibandingkan sektor lainnya," ujar Dede, menunjukkan peningkatan pesat di tahun ini.

Meskipun mengalami peningkatan, pemerintah daerah tidak merekomendasikan ekspansi industri tekstil ke wilayah timur Kabupaten Cirebon. Wilayah tersebut dikenal minim pasokan air baku, padahal kebutuhan air dalam produksi tekstil sangat besar, mulai dari pencucian hingga pewarnaan kain. "Industri tekstil membutuhkan pasokan air yang melimpah untuk mendukung rantai produksinya. Jika ditempatkan di daerah yang minim air, hal ini dapat memicu krisis air," jelas Dede.

Industri tekstil merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia, tetapi juga dikenal sebagai pengguna sumber daya alam yang besar, khususnya air. Karena itu, pengelolaan sumber daya harus diperhatikan agar dampak lingkungan dapat diminimalisir, terutama di daerah yang rawan kekurangan air seperti bagian timur Kabupaten Cirebon.

Selain tekstil, sektor investasi di Kabupaten Cirebon juga didominasi oleh industri barang kulit dan alas kaki, industri makanan, serta perumahan, kawasan industri, dan perkantoran. Investasi di industri barang kulit dan alas kaki tercatat sebesar Rp161,4 miliar, sementara industri makanan mencapai Rp161,1 miliar, dan sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp140,4 miliar.

Total realisasi investasi di Kabupaten Cirebon pada semester pertama 2024 mencapai Rp1,9 triliun, atau sekitar 58,9% dari target investasi sebesar Rp3,2 triliun. Pemerintah daerah optimis bahwa target ini dapat tercapai hingga akhir tahun, dengan terus mendorong investasi di sektor-sektor utama.

Dengan tren positif yang terus berkembang, industri tekstil Cirebon diharapkan dapat kembali berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian daerah dan nasional, meskipun tetap harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam.