Print

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu menggarisbawahi pentingnya sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha sebagai modal utama untuk memperkuat daya saing dan keberlanjutan industri tekstil di Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Kemenkeu Mendengar yang dihadiri asosiasi pengusaha tekstil pada 21 November 2024.

"Sinergi ini adalah modal berharga untuk mewujudkan industri tekstil yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan," ujar Anggito.

Dalam pertemuan ini, Wamenkeu mendengarkan aspirasi dari para pelaku industri dan berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi sektor tekstil. Ia menegaskan bahwa upaya mendengar masukan para pemangku kepentingan merupakan langkah strategis untuk menyusun kebijakan yang relevan dan efektif.

“Diskusi ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar kami di Kementerian Keuangan untuk terus-menerus melakukan perbaikan dengan mendengarkan saran dan masukan dari para pemangku kepentingan,” tambahnya.

Anggito juga menyoroti peran strategis industri tekstil sebagai salah satu pilar ekonomi nasional. Selain menyediakan kebutuhan sandang masyarakat, sektor ini juga berkontribusi signifikan dalam menciptakan lapangan kerja dan menyumbang devisa bagi Indonesia.

“Dialog kami berjalan konstruktif demi satu tujuan besar yang sama, yaitu memperkuat sektor industri tekstil,” kata Anggito.

Program Kemenkeu Mendengar sendiri merupakan wujud komitmen Kementerian Keuangan untuk membangun dialog terbuka dengan para pelaku usaha dan masyarakat luas. Pendekatan ini menggunakan berbagai saluran komunikasi agar kebijakan ekonomi dan fiskal dapat dirancang berdasarkan masukan yang komprehensif dari berbagai pihak.

Melalui langkah ini, diharapkan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dapat menciptakan ekosistem industri tekstil yang lebih kompetitif, inovatif, dan mampu menghadapi tantangan global.