Dalam upaya memperkuat daya saing industri tekstil nasional, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merencanakan penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk aktivitas impor bahan baku kapas. Kebijakan ini menjadi salah satu langkah strategis yang disusun untuk periode 2025-2029 guna mendukung pertumbuhan sektor tekstil di Indonesia.
Tantangan Industri Tekstil
Ketua Tim Koordinasi Perencanaan Industri Nasional Kemenperin, Gosen, menyebutkan bahwa salah satu tantangan utama yang dihadapi industri tekstil adalah keterbatasan pasokan bahan baku kapas. Indonesia, yang tidak memiliki kapas sebagai bahan baku utama, perlu mencari alternatif bahan baku untuk menjaga keberlanjutan produksi.
"Kita harus bisa mencari substitusi dari bahan baku tekstil ini agar ketersediaannya tetap terjamin," ujar Gosen dalam acara Jakarta Economic Forum: Outlook 2025 pada Selasa (10/12/2024).
Selain tantangan bahan baku, industri tekstil juga memerlukan penguatan di sektor hulu dan antaranya untuk menciptakan rantai pasokan yang lebih stabil. Hal ini diharapkan dapat mendukung kestabilan produksi dan mendorong industri pakaian jadi dalam negeri.
Langkah Strategis Kemenperin
Penghapusan PPN impor kapas adalah salah satu dari sejumlah kebijakan yang diusulkan untuk mengatasi tantangan di sektor tekstil. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi beban biaya bahan baku, sehingga meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing produk tekstil nasional.
Selain itu, beberapa kebijakan lain yang masuk dalam program 2025-2029 mencakup:
Diskon Tarif Listrik untuk Ekspor: Memberikan insentif berupa tarif listrik yang lebih rendah untuk mendukung peningkatan ekspor tekstil.
Kemudahan Perizinan PLTS dan Renewable Energy: Mendorong pengembangan energi terbarukan untuk kebutuhan industri tekstil.
Peningkatan Kapasitas dan Jangkauan PLN: Memastikan ketersediaan listrik untuk mendukung operasional sektor tekstil dan produk tekstil (TPT).
Implementasi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT): Memberikan insentif harga gas bumi untuk mendukung efisiensi energi di sektor TPT.
Mendukung Industri Nasional
Langkah penguatan sektor hulu dan antara, serta kemudahan akses bahan baku, diharapkan dapat menciptakan ekosistem industri tekstil yang lebih kompetitif. Gosen menegaskan bahwa program-program ini dirancang untuk menjamin ketersediaan bahan baku, stabilitas produksi, dan pengembangan industri pakaian jadi yang menjadi salah satu andalan ekspor nasional.
Dengan berbagai kebijakan yang sedang disusun, Kemenperin optimistis bahwa industri tekstil Indonesia dapat berkembang lebih pesat dan menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional. Dukungan pemerintah ini diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan yang selama ini membatasi pertumbuhan sektor tekstil di Tanah Air.