Print

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengambil langkah strategis untuk menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), sebuah perusahaan tekstil ternama yang telah dinyatakan pailit. Dalam upaya ini, Menperin berencana bertemu dengan tim kurator guna mendorong keberlanjutan produksi perusahaan yang kini berada di ambang kehancuran.

“Kami meminta kurator segera mengatur jadwal pertemuan. Harapan kami adalah going concern, agar produksi tetap berjalan dan tenaga kerja bisa diselamatkan,” ujar Agus di Gedung Kementerian Perindustrian, Jumat (3/1/2025).

Menperin menekankan pentingnya melanjutkan operasional Sritex untuk menyelamatkan ribuan pekerja yang terancam kehilangan pekerjaan. Selain itu, keberlanjutan produksi dianggap krusial untuk menjaga posisi Sritex di pasar global, sehingga Indonesia tidak kehilangan pangsa pasar yang selama ini dikuasai oleh produk tekstil perusahaan tersebut.

“Jika pasar Sritex diambil oleh produsen negara lain, itu akan menjadi kerugian besar bagi kita. Kehilangan pasar ini tidak hanya berdampak pada perusahaan tetapi juga pada perekonomian nasional secara keseluruhan,” jelasnya.

Menperin menilai langkah pendekatan dengan kurator sangat penting untuk menyamakan pandangan mengenai perlunya keberlanjutan produksi. Ia juga menyebutkan bahwa kementeriannya akan menjadikan kepentingan nasional sebagai prioritas utama dalam diskusi tersebut.

Langkah ini juga melibatkan Kementerian Ketenagakerjaan, yang turut memperjuangkan nasib tenaga kerja di Sritex. Kolaborasi antarkementerian ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyelamatkan sektor tekstil nasional dari dampak lebih besar.

Putusan pailit terhadap Sritex yang ditetapkan oleh Pengadilan Niaga Semarang pada Oktober 2024 telah memperumit situasi. Meski telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung, upaya hukum Sritex tidak membuahkan hasil. Kini, pemerintah menghadapi tantangan besar untuk memastikan perusahaan tetap beroperasi meskipun berada dalam status pailit.

Menperin menyatakan bahwa upaya penyelamatan ini tidak hanya tentang mempertahankan perusahaan, tetapi juga menjaga daya saing industri tekstil nasional di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Dengan upaya yang tengah dilakukan, pemerintah berharap dapat menjaga ribuan tenaga kerja Sritex tetap memiliki penghidupan yang layak serta mempertahankan reputasi industri tekstil Indonesia di pasar internasional.

“Kami akan terus berupaya menyelamatkan tenaga kerja dan menjaga agar industri tekstil nasional tetap kompetitif,” tutup Agus Gumiwang Kartasasmita.

Langkah ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menunjukkan kepedulian terhadap keberlanjutan industri dalam negeri sekaligus memastikan bahwa Indonesia tidak kehilangan pijakan di sektor tekstil global.