Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melantik sejumlah pejabat tinggi madya di Kementerian Perindustrian, termasuk Taufik Bawazier sebagai Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT), dalam sebuah acara resmi yang digelar di Jakarta pada Senin (13/1).
Dalam sambutannya, Taufik Bawazier menegaskan komitmennya untuk melanjutkan Asta Cita poin kelima, yaitu hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri. "Kita fokus ke Asta Cita kelima, yaitu hilirisasi, substitusi impor, serta penguatan nilai tambah dan industrialisasi," ungkap Bawazier.
Selain itu, ia menyatakan akan segera menyusun strategi pemulihan untuk sektor tekstil yang tengah menghadapi tantangan besar. "Permasalahan tekstil akan kita lihat secara menyeluruh. Setelah penyusunan strategi recovery, kami akan mendorong segmen unggulan di industri tekstil agar kembali stabil," tambahnya.
Taufik Bawazier sendiri bukan nama baru di Kementerian Perindustrian. Pria kelahiran Gresik tahun 1969 ini sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri sejak Januari 2020. Ia juga memiliki pengalaman panjang, termasuk sebagai Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, serta berbagai posisi strategis lainnya di lingkungan kementerian.
Dalam acara pelantikan ini, Menperin Agus juga melantik sejumlah pejabat lainnya, di antaranya Eko Suseno Agung sebagai Sekretaris Jenderal, Setia Diarta sebagai Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, serta Reni Yanita sebagai Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka. Nama-nama lainnya yang turut dilantik mencakup Tri Supondy, M Rum, Andi Rizaldi, Masrokhan, Arus Gunawan, dan Doddy Rahadi, yang masing-masing menempati jabatan penting untuk memperkuat kinerja kementerian.
Dengan pengalaman dan dedikasinya, Taufik Bawazier diharapkan mampu membawa perubahan signifikan, terutama dalam sektor farmasi dan tekstil, guna mendukung daya saing industri nasional.