Print

Ketua Umum Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi), Subandi, menyatakan kekhawatirannya terkait potensi relokasi belasan perusahaan besar industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dari Vietnam ke Indonesia. Menurutnya, jika hal ini terjadi, industri TPT nasional berisiko mengalami kemunduran yang signifikan.

Subandi menilai bahwa masuknya pabrik-pabrik asing dapat berdampak negatif terhadap industri lokal. Ia memperingatkan bahwa relokasi besar-besaran ini berpotensi menyebabkan penutupan pabrik dalam negeri, yang pada akhirnya akan mengarah pada pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di berbagai sektor industri. Selain itu, belum ada kejelasan mengenai apakah perusahaan-perusahaan yang direlokasi akan membawa serta tenaga kerja dari negara asal mereka, yang dapat semakin memperburuk kondisi ketenagakerjaan di dalam negeri.

Sebagai solusi, Subandi mendorong pemerintah untuk lebih fokus dalam mengevaluasi daya saing industri nasional yang sudah ada. Ia menekankan bahwa ketimbang membuka pintu bagi relokasi pabrik asing, pemerintah sebaiknya membantu pabrik-pabrik dalam negeri agar lebih kompetitif. Salah satu cara yang diusulkan adalah dengan memberikan bantuan dalam modernisasi peralatan dan teknologi bagi pabrik yang mengalami keterbatasan modal.

Menurutnya, jika industri nasional memiliki daya saing yang kuat, maka sektor TPT dalam negeri dapat berkembang tanpa harus menghadapi ancaman dari masuknya pabrik asing yang justru dapat menghambat pertumbuhan industri lokal dan lapangan kerja di Indonesia.