Print

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional tengah berjuang menghadapi tekanan global yang semakin kompleks, mulai dari ketatnya persaingan internasional hingga membanjirnya produk impor di pasar domestik. Dalam situasi ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pemulihan dan penguatan sektor strategis ini.

Pemerintah bersama para pelaku industri merancang berbagai langkah kolaboratif untuk mengatasi tantangan yang ada. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan industri TPT berjalan sendiri menghadapi tantangan tersebut. Solusi bersama terus digodok, termasuk dalam merespons dinamika ekonomi global dan isu masuknya produk asing.

Sebagai bentuk konkret dukungan, Kemenperin menyiapkan beragam insentif dan kebijakan, antara lain bantuan pendanaan, pelatihan sumber daya manusia, serta pengawasan ketat terhadap praktik impor ilegal. Langkah ini bertujuan menjaga daya saing industri TPT nasional, khususnya di pasar dalam negeri yang sangat potensial dengan hampir 300 juta penduduk dan permintaan sandang yang tinggi.

Industri TPT bukan sekadar sektor manufaktur biasa, melainkan merupakan sektor strategis dengan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Pada 2024, nilai ekspor TPT mencapai USD11,96 miliar, menyumbang 6,08 persen dari total ekspor manufaktur nasional. Industri ini juga menjadi tumpuan bagi 3,97 juta tenaga kerja, atau sekitar 19,9 persen dari total pekerja di sektor manufaktur.

Meski begitu, tantangan tetap menghantui. Maraknya impor pakaian jadi dari negara-negara yang terdampak perang dagang, serta praktik transshipment yang memanfaatkan penyalahgunaan Surat Keterangan Asal (SKA) untuk menghindari bea masuk, memperberat beban industri dalam negeri. Keluhan dari pelaku usaha terkait hal ini telah diterima dan tengah ditindaklanjuti oleh Kemenperin.

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor TPT sebesar 4,26 persen pada 2024 mencerminkan ketahanan industri ini dalam menghadapi ketidakpastian global. Pemerintah berharap, sektor ini mampu terus bertransformasi, meningkatkan ekspor, serta memanfaatkan bonus demografi sebagai kekuatan baru.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan dunia usaha, optimisme pun muncul bahwa industri TPT Indonesia dapat kembali berjaya dan menjadi pemain utama di panggung industri global.