Print

Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) turun ke jalan dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Minggu pagi, 1 Juni 2025. Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan para buruh terhadap maraknya praktik impor ilegal yang dinilai menjadi salah satu penyebab utama gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor industri.

Para peserta aksi mulai berkumpul sejak pukul 10.00 WIB dan melakukan long march dari Gambir menuju lokasi demonstrasi. Mereka datang dari berbagai daerah dengan satu suara: mendesak pemerintah mengambil langkah tegas terhadap pelaku impor ilegal yang terus merugikan industri dalam negeri.

Koordinator aksi, Slamet Kaswanto, menyampaikan bahwa praktik impor ilegal, terutama pada produk tekstil dan sepatu, telah memukul industri padat karya secara langsung. Akibatnya, banyak pabrik lokal tidak mampu bersaing dari sisi harga dan akhirnya terpaksa menutup usahanya. Hal ini berdampak pada meningkatnya angka PHK yang dirasakan langsung oleh para buruh.

Slamet menegaskan bahwa KSPN selama ini konsisten menyuarakan keresahan terkait masuknya barang-barang ilegal ke pasar Indonesia. Namun, menurutnya, belum ada langkah nyata dari pemerintah yang mampu menghentikan arus barang ilegal yang semakin deras masuk ke Tanah Air.

Ia juga menyoroti meningkatnya jumlah buruh yang kehilangan pekerjaan dalam beberapa waktu terakhir. Aksi ini, menurutnya, adalah bentuk peringatan kepada pemerintah agar tidak mengabaikan kondisi yang semakin memprihatinkan.

Dengan suara lantang, para buruh berharap aspirasi mereka tidak hanya didengar, tetapi juga ditindaklanjuti dengan kebijakan konkret yang berpihak pada perlindungan tenaga kerja dan keberlangsungan industri nasional.