Print

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak masyarakat Indonesia untuk mengenakan batik dalam berbagai ajang internasional sebagai bentuk dukungan terhadap industri tekstil nasional. Ia menekankan bahwa batik bukan hanya sekadar pakaian, melainkan representasi budaya, kreativitas, dan kekuatan ekonomi rakyat.

Menurutnya, satu helai batik mampu menghidupi banyak pihak dalam rantai produksi, mulai dari perajin, desainer, hingga pelaku usaha perdagangan. Oleh karena itu, batik bukan hanya soal estetika, tetapi juga bagian dari upaya menggerakkan sektor ekonomi kreatif nasional.

Dalam kunjungannya ke World Expo 2025 di Osaka, Jepang, Agus menjelaskan bahwa dirinya selalu mendorong penggunaan batik dalam kegiatan resmi, kecuali ada ketentuan khusus dari tuan rumah. Ia mengimbau agar masyarakat Indonesia tidak malu menampilkan batik sebagai identitas bangsa, apalagi batik telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Agus juga ingin menghapus stigma bahwa batik hanya cocok untuk kalangan tua atau acara formal. Ia menegaskan, batik sangat bisa dikenakan oleh anak muda dan menjadi bagian dari gaya hidup modern. Menurutnya, membiasakan penggunaan batik sejak dini akan menumbuhkan rasa bangga generasi muda terhadap warisan budaya leluhur.

Menjelang peringatan Gerakan Batik Nasional (GBN) dan Hari Batik Nasional (HBN) pada akhir Juli 2025, Menperin mendorong masyarakat untuk semakin akrab dengan batik dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyoroti tren positif perdagangan batik, di mana ekspor batik pada kuartal I 2025 mencapai USD 7,63 juta, naik 76,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Data Badan Pusat Statistik tahun 2020 mencatat bahwa Indonesia memiliki sekitar 5.946 industri batik dan lebih dari 200 sentra Industri Kecil Menengah (IKM) yang tersebar di 11 provinsi. Melihat potensi tersebut, Kementerian Perindustrian terus melakukan pembinaan, penguatan pasar, dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan daya saing industri batik.

Dalam rangka memperkuat eksistensi batik di pasar domestik dan internasional, Kemenperin bekerja sama dengan Yayasan Batik Indonesia akan menggelar peringatan GBN dan HBN pada 30 Juli hingga 3 Agustus 2025 di Pasaraya Blok M, Jakarta. Acara bertema “Bangga Berbatik” ini diharapkan menjadi momentum penting untuk semakin memasyarakatkan batik dan mendorong generasi muda Indonesia agar menjadikannya bagian dari gaya hidup yang membanggakan.