Pembangunan pabrik tekstil baru di Brebes, Jawa Tengah, menandai langkah penting dalam penguatan sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional. PT Xinhai Knitting Indonesia, investor asal China yang bekerja sama dengan brand internasional H&M, resmi menanamkan investasi sebesar lebih dari US$ 40 juta atau sekitar Rp 648 miliar untuk membangun pabrik seluas 8 hektare.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyatakan bahwa pembangunan ini bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga bentuk kepercayaan terhadap iklim investasi di Indonesia. Pabrik ini diperkirakan mampu menyerap hingga 8.000 tenaga kerja dan akan mulai berproduksi pada Juli 2026. Selain berdampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja, kehadiran pabrik tersebut diyakini akan mendorong aktivitas ekonomi lokal serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
Investasi ini menjadi simbol bahwa Indonesia tidak hanya layak sebagai destinasi investasi, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan daya saing industri TPT di kancah global. Tercatat, pada Triwulan I tahun 2025, sektor TPT tumbuh positif sebesar 4,64%, dan hingga April 2025 berhasil mencatatkan ekspor senilai US$ 3,38 miliar, naik 3,57% dari tahun sebelumnya. Industri ini juga menyerap lebih dari 3,76 juta tenaga kerja atau sekitar 19% dari total pekerja sektor manufaktur nasional.
Lebih dari sekadar produksi, pabrik PT Xinhai Knitting Indonesia dirancang ramah lingkungan, dengan penerapan panel surya dan sistem pengolahan limbah yang memenuhi standar industri hijau. Hal ini sejalan dengan lima kebijakan strategis Kementerian Perindustrian dalam mendorong keberlanjutan sektor TPT, mulai dari penggunaan bahan baku ramah lingkungan, efisiensi energi, hingga implementasi ekonomi sirkular dan insentif industri hijau.
PT Xinhai Knitting Indonesia merupakan bagian dari jaringan pemasok H&M yang mengutamakan standar keberlanjutan tinggi. Dengan keberadaan pabrik ini, pemerintah berharap akan tercipta sinergi antara investor, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan vokasi dalam pengembangan SDM industri yang kompeten, khususnya di kawasan industri baru seperti Brebes.
Direktur PT Xinhai Knitting Indonesia, Huang Lu Yu, menyebut Indonesia sebagai lokasi strategis karena memiliki tenaga kerja yang melimpah dan masyarakat yang ramah. Ia juga menekankan bahwa kehadiran perusahaan ini merupakan langkah strategis dalam memperluas kerja sama dengan H&M, dan menjadikan Brebes sebagai titik awal pengembangan rantai pasok tekstil berskala global.
Dengan langkah ini, Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan industri manufaktur yang inklusif, tangguh, dan berwawasan lingkungan.