Kesepakatan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) diyakini menjadi peluang besar bagi sektor logistik nasional untuk memperluas pengiriman produk ke pasar Uni Eropa. CEO Lion Parcel, Farian Kirana, menyatakan dukungan penuh terhadap perjanjian ini sebagai langkah strategis memperkuat layanan pengiriman internasional.
Perjanjian yang dijadwalkan akan ditandatangani pada September 2025 ini diperkirakan membuka prospek yang lebih kompetitif untuk berbagai komoditas Indonesia, seperti kelapa sawit, tekstil, alas kaki, elektronik, perhiasan, dan kerajinan, di pasar Eropa. Farian menegaskan bahwa Lion Parcel selalu mendukung pertumbuhan pengiriman lintas negara, meski saat ini mayoritas pasar perusahaan masih berada di dalam negeri.
Pengiriman internasional Lion Parcel saat ini didominasi rute ke Singapura dan Kuala Lumpur, diikuti Taiwan dan Jepang. Produk yang dikirim mencakup hasil UMKM, furnitur, hingga kerajinan, dengan harga yang tetap bersaing meski memperhitungkan biaya kirim.
Pada paruh pertama 2025, Lion Parcel mencatat pertumbuhan kinerja hingga 40%, didorong oleh peningkatan pengiriman dari luar Pulau Jawa dengan tujuan utama Sulawesi, Sumatera, dan Kalimantan. Farian menilai pertumbuhan tersebut tidak lagi bertumpu pada Jawa, mengingat transportasi darat di wilayah tersebut sudah padat, melainkan berasal dari ekspansi pasar di luar Jawa yang mencakup segmen retail dan e-commerce.
Dengan strategi diversifikasi bisnis yang mencakup retail, corporate, dan e-commerce, Farian optimistis kinerja perusahaan akan tetap solid hingga akhir tahun. Langkah ini diharapkan mampu menjaga pertumbuhan di tengah fluktuasi pasar sekaligus mempersiapkan Lion Parcel untuk memanfaatkan peluang yang dibuka oleh IEU-CEPA dalam memperluas jangkauan ke pasar global.