Print

PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI) menegaskan komitmennya untuk memperkuat ketersediaan bahan baku bagi industri tekstil dan plastik dalam negeri. Produsen Purified Terephthalic Acid (PTA) ini menilai langkah tersebut sejalan dengan agenda pemerintah dalam program substitusi impor dan hilirisasi industri, yang bertujuan membangun kemandirian serta daya saing nasional.

Presiden Direktur MCCI, Anang Adji Sunoyo, menyatakan bahwa perusahaan siap memainkan peran strategis dengan menyediakan PTA berkualitas tinggi yang diproduksi secara lokal. PTA merupakan bahan baku utama dalam pembuatan PET (Polyethylene Terephthalate) dan serat poliester, yang banyak digunakan pada industri tekstil, kemasan plastik, hingga produk konsumen. “Posisi MCCI menjadi penting sebagai produsen dalam negeri yang mampu menyediakan kebutuhan bahan baku secara berkelanjutan. Kita siap memperkuat pasokan, meski faktanya industri masih banyak yang lebih memilih impor karena harganya lebih murah,” ujarnya.

Fenomena impor dumping yang menekan harga produk menjadi tantangan besar bagi industri tekstil nasional. Kondisi ini membuat sektor hulu dan tengah semakin lesu, padahal Indonesia sejatinya merupakan salah satu dari tiga negara di dunia, selain China dan India, yang memiliki ekosistem tekstil lengkap dari hulu hingga hilir.

MCCI saat ini mengoperasikan dua fasilitas produksi di kawasan industri Merak, Banten, dengan kapasitas mencapai 660.000 ton PTA per tahun. Sejak berdiri pada 1991, perusahaan terus memperkuat rantai pasok nasional, mendukung pertumbuhan industri poliester, serta menyerap sekitar 300 tenaga kerja. Selain itu, MCCI menekankan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan dan keselamatan sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang baik.

Menurut Anang, kehadiran produsen lokal tidak hanya soal ketersediaan produk, melainkan juga menciptakan efisiensi industri secara menyeluruh. Pasokan dalam negeri yang stabil akan mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat daya tahan industri menghadapi fluktuasi harga global. “Kami percaya hilirisasi bukan sekadar program pemerintah, tapi kebutuhan nyata bagi keberlanjutan industri kita. MCCI hadir bukan hanya untuk memproduksi, tapi juga memperkuat fondasi industri dari hulu,” katanya.

Ke depan, MCCI tengah mengkaji ekspansi dan peningkatan efisiensi dengan mengadopsi teknologi baru serta prinsip keberlanjutan dalam produksi. Anang menekankan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak akan dilakukan dengan mengorbankan lingkungan. “Keberlanjutan adalah bagian dari strategi kami. Produksi yang efisien, ramah lingkungan, dan mendukung industri nasional, itu yang kami kejar. Namun kami juga berharap adanya dukungan kebijakan yang adil dari pemerintah untuk melindungi industri ini,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa sinergi antara produsen hulu dan hilir menjadi kunci daya saing industri tekstil Indonesia di pasar global. Dengan penyediaan bahan baku yang stabil dan kompetitif, industri hilir dapat lebih cepat berkembang. “Kalau hulu kuat, hilir bisa berlari lebih cepat. Dan kami siap menjadi bagian dari mesin pertumbuhan itu,” pungkas Anang.