Print

Rumah BUMN Jakarta Selatan menggelar pelatihan bertajuk “Sampah Jadi Nilai: Zero Waste, More Value – Kreatif Mengolah Limbah Jadi Peluang Usaha” sebagai bagian dari Campaign EcoMove. Kegiatan ini menjadi upaya mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memahami serta menerapkan praktik usaha yang lebih berkelanjutan melalui pengelolaan sampah dan pemanfaatan limbah, termasuk limbah tekstil.

Pelatihan yang berlangsung di Rumah BUMN Jakarta Selatan ini menghadirkan Mall Sampah dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) sebagai narasumber. Peserta berasal dari berbagai sektor UMKM dan dibekali pemahaman mengenai pengelolaan sampah yang dapat diterapkan dalam aktivitas usaha sehari-hari, sekaligus dikenalkan pada potensi ekonomi dari material sisa yang selama ini kerap dianggap tidak bernilai.

Dalam sesi awal, Mall Sampah memaparkan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Materi mencakup pengenalan jenis-jenis sampah, urgensi pemilahan sejak dari sumber, hingga dampak lingkungan yang muncul apabila sampah tidak dikelola dengan baik. Pelaku usaha didorong untuk mulai membangun kebiasaan sederhana dalam memilah dan mengelola sampah sebagai bentuk kontribusi terhadap pengurangan dampak lingkungan.

Project Manager Mall Sampah, Era Fazirah, menyampaikan bahwa pengelolaan sampah tidak selalu membutuhkan langkah rumit. Menurutnya, pemahaman dasar mengenai jenis sampah dan cara memilahnya sudah menjadi kontribusi nyata pelaku usaha dalam menjaga lingkungan.

Sesi berikutnya diisi oleh Institut Kesenian Jakarta yang membahas pemanfaatan limbah tekstil, khususnya kain perca, menjadi produk bernilai guna. Peserta diperkenalkan pada pendekatan kreatif dalam mengolah material sisa melalui pemilihan bahan, warna, dan tekstur, serta contoh penerapan kain perca menjadi produk sederhana yang fungsional dan memiliki nilai estetika.

Selain pemaparan materi, peserta juga mengikuti sesi workshop praktik. Dalam kegiatan ini, peserta diajak mengolah sisa kain yang sudah tidak terpakai menjadi workboard atau papan pajangan dekoratif. Produk yang dihasilkan dirancang agar mudah dibuat, memiliki fungsi, dan berpotensi dikembangkan menjadi produk kerajinan bernilai jual.

Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta, Dr. Adlien Fadlia, S.Sn., M.Ds., menuturkan bahwa kain perca kerap dianggap sebagai limbah yang tidak memiliki nilai. Padahal, dengan pendekatan desain yang tepat, material tersebut masih dapat diolah menjadi produk yang fungsional sekaligus memiliki daya jual.

Campaign EcoMove sendiri dirancang sebagai wadah edukasi dan peningkatan kapasitas UMKM agar lebih adaptif terhadap isu keberlanjutan. Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan dasar mengenai pengelolaan sampah dan pemanfaatan limbah, tetapi juga didorong untuk melihat peluang pengembangan usaha yang sejalan dengan prinsip ramah lingkungan.

Melalui kegiatan tersebut, Rumah BUMN Jakarta Selatan berharap para pelaku UMKM dapat menjadikan pemahaman yang diperoleh sebagai langkah awal dalam menerapkan praktik usaha berkelanjutan, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi pengembangan bisnis ke depan. Rumah BUMN Jakarta Selatan merupakan bagian dari program pembinaan UMKM yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dan dikelola oleh Bank Mandiri, dengan fokus pada peningkatan kapasitas, kapabilitas, serta daya saing UMKM agar tumbuh secara berkelanjutan.