TikTok, platform media sosial yang beberapa waktu lalu kerap dianggap sebagai ancaman bagi bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) tekstil di Indonesia, kini menjadi salah satu pendorong utama dalam memperluas pasar bagi pelaku UKM yang mampu beradaptasi dengan digitalisasi. Salah satu contoh sukses adalah yang dialami oleh Kencana Putri Batik, yang berhasil meningkatkan penjualannya melalui TikTok dan Tokopedia. Putri Ajeng Bekti Pertiwi, pendiri Kencana Putri Batik, memilih TikTok sebagai platform penjualan sejak tahun 2021 karena melihat potensi besar dan tingginya interaksi yang ditawarkan. Ia menilai TikTok sebagai tempat yang cocok untuk mempromosikan produknya. Dengan memulai membuat konten video di TikTok, Putri berhasil mendapatkan tempat di for you page (FYP) TikTok dengan cepat, yang menjadi titik balik dalam membangun bisnisnya di platform tersebut.

Memanfaatkan smartphone dan koneksi internet, Putri mengimplementasikan strategi pemasaran yang fokus pada konten-konten interaktif dan sesi live secara rutin. Hal ini membantu Kencana Putri Batik menjangkau audiens yang lebih luas dan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mengenal produknya secara lebih dekat.

Salah satu kunci sukses berjualan di TikTok adalah dengan membina komunitas yang memiliki interaksi organik, yang berperan penting dalam meningkatkan visibilitas produk-produk Kencana Putri Batik. Testimoni positif dari pengguna juga menjadi faktor penting dalam peningkatan penjualan yang signifikan.

Dengan memanfaatkan TikTok Shop dan Tokopedia, Kencana Putri Batik berhasil meningkatkan penjualannya hampir empat kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya. Mereka menggunakan berbagai strategi, termasuk memberikan diskon hingga 50% dan hadiah gratis untuk pelanggan. Selain itu, mereka juga memperpanjang durasi siaran langsung di TikTok hingga dua kali lipat selama periode kampanye dan meningkatkan jumlah unggahan video untuk meningkatkan strategi penjualan mereka.

Kisah sukses Kencana Putri Batik membuktikan bahwa dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial, produk seperti batik, yang merupakan salah satu simbol budaya Indonesia, dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global. Ini juga menunjukkan bahwa inovasi dan adaptasi terhadap tren digital dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi pelaku usaha lokal dalam menghubungkan warisan budaya dengan pasar modern.