Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia, yang merupakan kontributor signifikan bagi perekonomian nasional, sedang menghadapi tantangan kritis dalam menarik investasi, terutama pada lini produksi poliester yang sangat penting. Menurut Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), potensi pertumbuhan industri terhambat oleh regulasi yang tidak jelas dan tidak konsisten, yang telah menghambat beberapa rencana investasi, termasuk dari pemain besar seperti Tongkun Group dari China.

Industri tekstil teknikal Tiongkok terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat pada empat bulan pertama tahun 2024, dengan mencatat kemajuan signifikan dalam indikator ekonomi utama dan sub-sektor, menurut data terbaru dari Biro Statistik Nasional (NBS).

China, sebagai kekuatan global dalam manufaktur tekstil, mengalami penurunan signifikan dalam ekspor kain rajut atau kaitan selama tahun 2023. Berdasarkan data terbaru, ekspor negara tersebut di kategori ini menurun sebesar 6,1% menjadi 2,4 juta ton. Dari segi nilai, kontraksi ini lebih terasa, dengan total ekspor mencapai $12,9 miliar sepanjang tahun.

Performa Industri yang Kuat Lanskap ekonomi Vietnam di bulan Mei 2024 terus menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan yang menjanjikan, meskipun terdapat sinyal campuran dalam permintaan konsumen dan stabilitas inflasi. Menurut laporan terbaru 'Vietnam Macro Monitoring' dari Bank Dunia, produksi industri sebagai indikator utama kesehatan ekonomi, menunjukkan performa yang kuat dengan Indeks Produksi Industri (IIP) mencatat kenaikan signifikan.

Dalam perkembangan terbaru di kancah politik India, Giriraj Singh, Anggota Parlemen dari daerah pemilihan Begusarai di Bihar, telah dilantik sebagai Menteri Tekstil yang baru dalam pemerintahan Aliansi Demokratik Nasional (NDA) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi. Pengumuman ini disampaikan melalui siaran pers dari Sekretariat Presiden, menandai perubahan signifikan dalam kepemimpinan salah satu kementerian penting di India.