Konfederasi Industri Tekstil India (CITI) memberikan apresiasi kepada Kementerian Tekstil atas implementasi sejumlah kebijakan penting yang bertujuan untuk menghidupkan kembali sektor tekstil di India. Langkah-langkah ini, termasuk penerapan Harga Impor Minimum (MIP) pada jenis tertentu dari kain rajut serat buatan (MMF) dan pengecualian untuk beberapa bahan baku dari Perintah Pengendalian Kualitas (QCO), diharapkan dapat memberikan bantuan langsung kepada industri serta membuka jalan bagi pertumbuhan berkelanjutan.

Penerapan Harga Impor Minimum (MIP) sebesar USD 3,5/kg pada jenis tertentu kain rajut MMF, yang berlaku hingga 15 September 2024, merupakan langkah signifikan untuk melindungi kepentingan produsen lokal. Langkah ini tidak hanya melindungi bisnis lokal dari persaingan tidak sehat, tetapi juga mendorong produksi dalam negeri, sehingga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi ekspansi sektor tersebut.

Selain itu, pemberian pengecualian untuk bahan baku yang diimpor oleh pemegang Otorisasi Lanjutan, Unit Berorientasi Ekspor (EoU), dan unit Kawasan Ekonomi Khusus (SEZ) dari Perintah Pengendalian Kualitas (QCO) menambah fleksibilitas dan efisiensi pada kerangka regulasi. Dengan menyederhanakan proses regulasi, pengecualian ini memfasilitasi operasi bisnis yang lebih lancar, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan daya saing.

Intervensi kebijakan ini, bersama dengan pendorong pertumbuhan lainnya, diperkirakan akan mendorong industri tekstil India menuju target visinya untuk menjadi industri senilai USD 350 miliar pada tahun 2030. Proyeksi menunjukkan bahwa trajektori pertumbuhan ini dapat menarik investasi sebesar USD 100 miliar dan menciptakan lebih dari 15 juta pekerjaan baru, sehingga secara signifikan memperkuat lanskap sosial-ekonomi India.

Namun, untuk mewujudkan target produksi yang ambisius ini, sangat penting untuk memastikan ketersediaan bahan baku secara tidak terputus, terutama kapas dan serat buatan (MMF), dengan harga yang kompetitif secara global. Mengingat kebutuhan ini, CITI menganjurkan serangkaian rekomendasi kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing biaya rantai nilai kapas dan mendorong pertumbuhan tekstil MMF.

Pertama, CITI menyerukan penghapusan bea impor pada semua jenis kapas, termasuk limbah kapas, untuk mengurangi tekanan biaya pada produsen dan mendorong keterjangkauan di seluruh rantai pasokan. Selain itu, langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas kapas, seperti adopsi varietas benih khusus seperti benih kapas HTBt, diusulkan untuk memperkuat produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Dalam ranah tekstil MMF, CITI merekomendasikan beberapa langkah kebijakan untuk merangsang pertumbuhan dan memastikan akses ke bahan baku penting. Ini termasuk pengecualian serat dan benang yang tidak tersedia secara domestik dari Perintah Pengendalian Kualitas (QCO), pembentukan komite untuk mengawasi ketersediaan bahan baku, dan mengatasi inversi bea GST untuk mengurangi hambatan modal dalam rantai nilai MMF.

Selain itu, CITI menekankan pentingnya mempromosikan keberlanjutan dalam industri dengan menganjurkan kode Nomenklatur Sistem Terharmonisasi (HSN) terpisah untuk produk berbasis MMF daur ulang dan memperluas pusat manufaktur viscose untuk mengurangi biaya logistik.

"Industri tekstil India memiliki kapasitas dan keterampilan yang diperlukan untuk tumbuh. Namun, memastikan ketersediaan bahan baku dengan harga yang kompetitif secara internasional sangat penting untuk membuka potensi penuh sektor ini," kata Rakesh Mehra, Ketua CITI. "Langkah-langkah kebijakan ini menunjukkan trajektori positif bagi industri, terutama di sektor-sektor yang sedang berkembang seperti tekstil teknis, dan menegaskan komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif."

Sebagai kesimpulan, inisiatif kebijakan terbaru yang diambil oleh Kementerian Tekstil mewakili langkah signifikan menuju revitalisasi industri tekstil India dan memposisikannya untuk pertumbuhan berkelanjutan. Dengan mengatasi tantangan utama dan memanfaatkan kekuatan inheren sektor ini, India berdiri di ambang menjadi pemimpin global dalam manufaktur dan inovasi tekstil.