PT Pan Brothers Tbk (PBRX), salah satu perusahaan tekstil terkemuka di Indonesia, telah mengalokasikan anggaran belanja modal (capex) sebesar US$ 3 juta hingga US$ 5 juta untuk tahun 2024, jumlah yang sama dengan tahun sebelumnya. Hal ini diungkapkan oleh Elysia, Sekretaris Perusahaan PBRX, pada Kamis (22/02). Meskipun penjualan PBRX masih didominasi oleh ekspor, perusahaan menyaksikan peningkatan dalam penjualan lokal menjelang masa Lebaran. Meskipun dampaknya relatif kecil terhadap operasi keseluruhan, permintaan domestik meningkat sebesar 10%-20% untuk produk-produk yang ditujukan untuk pasar dalam negeri.

Selain itu, PBRX memiliki rencana untuk melakukan diversifikasi produk ke arah produk premium atau bernilai tinggi, dengan kualitas yang tetap terjaga. Target pendapatan dan laba untuk tahun ini tidak terlalu jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, mengingat kondisi politik nasional dan global pasca-pemilu.

Meskipun demikian, PBRX menghadapi tantangan dari maraknya impor tekstil dan fenomena "baju bekas" atau thrifting di dalam negeri. Elysia mengungkapkan bahwa isu-isu ini memberikan dampak signifikan terhadap pasar domestik, yang dapat menghambat perkembangan industri tekstil dalam negeri.

Untuk menghadapi tantangan ini, perusahaan menekankan pentingnya kerja sama antara industri dan pemerintah. Industri perlu meningkatkan kualitas, diversifikasi produk, serta efisiensi produksi dan pemasaran. Di sisi lain, dukungan pemerintah dianggap sangat penting, terutama dalam memperhatikan penyerapan tenaga kerja di industri tekstil dan produk tekstil (TPT), yang berkontribusi positif bagi ekonomi negara dan pengembangan keterampilan tenaga kerja untuk mencapai visi Indonesia Emas.

Dengan strategi yang terencana dan kerja sama yang erat antara sektor swasta dan pemerintah, PBRX optimis dapat menghadapi tantangan dan menjaga posisinya di tengah persaingan global yang semakin ketat dalam industri tekstil.