Lenzing Group, perusahaan tekstil asal Austria yang terkenal dengan produksi serat khusus dari kayu ramah lingkungan, telah mengumumkan investasi besar sebesar 200 juta euro atau setara dengan Rp 3,4 triliun dalam beberapa tahun terakhir. Investasi ini bertujuan untuk melakukan pembaruan fasilitas produksi di Tiongkok dan Indonesia, dengan fokus pada meningkatkan kapasitas produksi serat ramah lingkungan dan mengurangi jejak karbon perusahaan secara signifikan.

Menurut CEO Lenzing Group, Stephan Sielaff, investasi ini tidak hanya tentang meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga tentang tanggung jawab lingkungan. "Investasi ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi serat ramah lingkungan serta mengurangi jejak karbon perusahaan secara signifikan dengan memperbarui mesin," ujarnya.

Di Indonesia, Lenzing telah lama memiliki pabrik produksi serat di Purwakarta yang beroperasi di bawah naungan PT South Pacific Viscose. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 300.000 ton serat viscose per tahun untuk industri benang dan non-woven. Tidak hanya itu, Lenzing juga telah memperoleh sertifikasi EU Ecolabel untuk dua produknya yang diproduksi di Indonesia, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap praktik ramah lingkungan.

Selain itu, Lenzing juga merilis Annual and Sustainability Report 2023 untuk pertama kalinya, yang disusun sesuai standar global reporting initiative (GRI) dan Austrian Sustainability and Diversity Improvement Act. Langkah ini menegaskan komitmen perusahaan dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam semua aspek bisnisnya.

Stephan menekankan bahwa laporan tersebut bukan hanya sebagai tindakan formalitas, tetapi juga sebagai ajakan kepada pelanggan dan mitra perusahaan untuk berpartisipasi dalam transformasi industri tekstil dan non-woven serta menciptakan dampak positif bagi lingkungan. "Kami mengajak pelanggan dan mitra perusahaan untuk berpartisipasi dalam transformasi industri tekstil dan non-woven serta menciptakan dampak positif bagi lingkungan," katanya.

Lenzing telah mencatat pencapaian signifikan dalam upaya keberlanjutan. Perusahaan berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 19% (kategori 1, 2, dan 3) dibandingkan dengan tahun 2021, serta mengurangi emisi sulfur sebesar 58% dibandingkan dengan tahun 2014.

Lenzing memiliki rencana ambisius untuk masa depan. Mereka berkomitmen untuk mengurangi emisi produksi pabrik serat dan pulp serta emisi energi hingga 42% pada tahun 2030, serta mengurangi emisi tak langsung pada rantai pasokan hingga 25%. Hal ini setara dengan pengurangan emisi sebesar 1,1 juta ton dibandingkan dengan target sebelumnya sebesar 700.000 ton.

Dengan investasi besar ini dan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan, Lenzing Group membuktikan bahwa industri tekstil bisa menjadi kekuatan positif dalam menjaga lingkungan hidup. Langkah-langkah ini juga memberikan contoh bagi perusahaan lain untuk mengikuti jejak yang sama dalam menjalankan bisnis yang bertanggung jawab terhadap bumi kita.