Co-Founder Markamarie, Franka Soeria, menegaskan pentingnya inovasi dalam industri fashion. Seorang desainer fashion harus mampu menciptakan produk baru, termasuk penggunaan tekstil inovatif seperti kain anti sinar UV dan anti kerut. "Misalnya anti sinar UV, anti kerut, cara tekstilnya aja sudah berbeda kita mau pakai. Kemarin ada trend ecoprint, memakai dedaunan," kata Franka saat berbincang dengan PRO3 RRI pada Minggu (21/7/2024).

Franka menyoroti bahwa tren ecoprint memiliki potensi besar, tetapi masih ada kekurangan dalam hal kreativitas. Menurutnya, produk ecoprint dari berbagai merek cenderung serupa, baik dari segi susunan dedaunan maupun hasil akhirnya. "Contoh ecoprint, kita melihat dari brand ke brand lain itu hampir sama, susunan daunnya dan segala macam. Sehingga menghasilkan hasil ecoprint yang sama," ucapnya.

Untuk mengatasi hal ini, Franka menekankan pentingnya eksplorasi motif yang lebih kreatif. Ia memberi contoh bagaimana motif daun kecil-kecil bisa dicampur dengan garis-garis untuk menciptakan desain yang lebih unik dan menarik. "Kita inovatif iya, tapi perlu ada satu orang dulu membuat suatu brand baru kita ikut bersama-sama. Kalau kita masing-masing berani percaya diri dengan karakter kita, seharusnya bisa lebih meriah lagi pilihan-pilihannya," ujarnya.

Dalam dunia fashion yang terus berkembang, kemampuan untuk berinovasi dan menciptakan produk baru adalah kunci untuk bertahan dan berkembang. Desainer harus berani mengambil risiko dan mengeksplorasi ide-ide baru agar bisa menciptakan produk yang tidak hanya berbeda tetapi juga memiliki nilai tambah bagi konsumen. Dengan demikian, industri fashion Indonesia dapat semakin meriah dan kompetitif di kancah internasional.