Pesta Muslim Jakarta 2025, bagian dari National Halal Fair, menjadi momentum penting dalam penguatan industri fashion muslim Indonesia. Dalam ajang ini, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menegaskan bahwa penguatan ekosistem industri tekstil harus menjadi prioritas pemerintah agar industri fashion muslim nasional semakin berkembang dan kompetitif di pasar global.
Menurut Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, Dr. Sutan Emir Hidayat, sinergi antara pelaku bisnis, komunitas, dan instansi terkait sangat penting dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia. Berdasarkan laporan The State of the Global Islamic Economy Report 2023/2024, Indonesia telah naik ke peringkat ketiga dalam Indikator Ekonomi Islam Global (GIEI), hanya berada di bawah Malaysia dan Arab Saudi. Tak hanya itu, Indonesia juga termasuk dalam tiga besar industri modest fashion dunia bersama Uni Emirat Arab dan Turki, menunjukkan potensi besar yang perlu dioptimalkan.
Namun, salah satu tantangan utama dalam industri fashion muslim adalah ketergantungan pada bahan baku impor. Sutan Emir menekankan bahwa tanpa industri pendukung yang kuat, pertumbuhan sektor fashion muslim tidak akan memberikan dampak optimal bagi perekonomian nasional. Impor bahan baku tidak hanya mengurangi nilai Produk Domestik Bruto (PDB), tetapi juga menimbulkan tantangan dalam memastikan kehalalan produk. Kehalalan dalam industri fashion tidak hanya mencakup aspek makanan dan minuman, tetapi juga seluruh komponen yang digunakan, mulai dari bahan baku kain hingga alat produksi.
Untuk itu, pemerintah perlu menciptakan ekosistem bisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir, termasuk memberdayakan industri kecil sebagai bagian dari rantai pasok industri tekstil nasional. Dengan adanya industri pendukung yang kuat, tidak hanya kehalalan produk lebih terjamin, tetapi juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah, menciptakan lapangan kerja, serta mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku.
Sebagai langkah konkret, KNEKS berkomitmen untuk menjembatani industri kecil bersertifikat halal agar terhubung dengan industri besar nasional. Sinergi ini diharapkan mampu memperkuat daya saing industri fashion muslim Indonesia di pasar global. Selain itu, melalui Pesta Muslim Jakarta 2025, para pelaku bisnis diberikan platform untuk memperluas jangkauan pasar mereka.
Event yang berlangsung pada 7-9 Maret 2025 di Jakarta International Convention Centre (JICC) ini menghadirkan 150 booth dari berbagai kategori bisnis dan industri, dengan 60% di antaranya berasal dari sektor fashion. Dengan konsep business to customer (B2C), acara ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belanja premium dan menjadi titik loncatan bagi brand lokal menuju pasar internasional.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk produsen tekstil ternama seperti Dea Textile, serta konsep acara yang mengusung inspirasi gaya hidup muslim modern, Pesta Muslim Jakarta 2025 diharapkan menjadi ajang tahunan yang mendorong pertumbuhan industri fashion muslim Indonesia sekaligus memperkuat ekosistem tekstil nasional.