Komunitas Zero Waste Indonesia dan Grup Barito Pacific telah bergandengan tangan dalam aksi #TukarBaju untuk mendukung manajemen sampah dari dunia fashion dengan lebih bijak. Kolaborasi ini dilaksanakan selama satu bulan dari Oktober hingga November 2023, dimulai dengan kampanye di platform digital, ajakan kepada karyawan Grup Barito Pacific untuk menyumbangkan pakaian layak pakai mereka, dan diakhiri dengan acara luring #TukarBaju. Acara tersebut memungkinkan pengunjung untuk menukar pakaian layak pakai dengan yang telah terkumpul dari donasi sebelumnya.
"Aksi #TukarBaju ini tidak hanya mengurangi sampah tekstil, tetapi juga memberikan kesempatan kepada yang membutuhkan. Ini bukan sekadar acara pertukaran pakaian, melainkan langkah nyata dalam peduli terhadap dampak sampah fesyen yang tidak terkelola dengan baik," ujar Amanda Zahra, dari Zero Waste Indonesia.
Mengutip pernyataan Amanda, "Zero Waste Indonesia percaya kolaborasi dengan pelaku industri seperti Barito Pacific adalah langkah penting untuk mencapai perubahan dalam menjaga lingkungan Indonesia. Dengan aksi #TukarBaju, kami ingin mengajak generasi muda untuk lebih sadar akan dampak positif dari penggunaan kembali pakaian layak pakai."
Menurut Angelin Sumendap dari Barito Pacific, kolaborasi ini muncul dari keinginan untuk memperkenalkan konsep ekonomi sirkular kepada generasi muda dan memulai pengelolaan sampah dari diri sendiri.
Acara #TukarBaju di Gedung Wisma Barito Pacific II pada 5 November 2023 juga menjadi momen penting. Gedung ini, dikelola oleh Griya Idola, telah meraih penghargaan green building dan menerapkan konsep zero waste dengan kerjasama Waste4Change dalam mengelola sampah organik dan non-organik dari para penyewa.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Chandra Asri dan Yayasan Bakti Barito, bagian dari Grup Barito Pacific, yang memiliki program mendukung ekonomi sirkular seperti aspal plastik dan edukasi pengelolaan sampah plastik.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 674 pakaian bekas layak pakai dari 153 partisipan berhasil ditukarkan, mengurangi 270 kg sampah tekstil yang seharusnya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir. Selain itu, peserta juga mendonasikan pakaian tidak layak pakai/kain perca sebanyak 44,65 kg untuk didaur ulang oleh EcoTouch.
Aksi ini bukan hanya tentang pertukaran pakaian, tetapi juga tentang membangun kesadaran akan pentingnya praktik berkelanjutan dan pengelolaan sampah di tengah-tengah masyarakat. Kolaborasi antara Zero Waste Indonesia dan Grup Barito Pacific membawa implikasi positif dalam upaya mengurangi dampak negatif sampah tekstil terhadap lingkungan.