API Riau, organisasi yang mencakup seluruh sektor industri tekstil di wilayah Riau, menggelar acara Riau Berkain dengan tujuan mempromosikan kembali budaya berkain, khususnya wastra tradisional Melayu Riau yang sedang meredup. Event ini menampilkan serangkaian kegiatan mulai dari Bincang-bincang Wirausaha Muda, Talkshow Fashion, hingga Parade Peragaan Busana yang melibatkan desainer dan pengrajin lokal. Gubernur Riau, melalui perwakilan dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Fariza, menggarisbawahi pentingnya melestarikan budaya Melayu, khususnya melalui penggunaan kain batik dan tenun Riau. Dalam upaya pelestariannya, Pemerintah Provinsi Riau juga memberikan pembinaan kepada pelaku usaha tenun dan batik Riau, dengan harapan dapat mendukung UMKM setelah pandemi berakhir.

Ketua Pelaksana Riau Berkain, Ir Arniningsih, berharap event ini menjadi ajang tahunan. Kolaborasi antara API Riau dan Asia Pacific Rayon (APR) menegaskan bahwa produk fesyen wastra Riau memiliki potensi besar untuk meraih pasar nasional bahkan internasional. APR, sebagai produsen serat viscose-rayon terintegrasi pertama di Asia, turut mendukung visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion global.

Djarot Handoko, Deputy Director APR, menekankan dukungan mereka terhadap kegiatan ini sebagai langkah untuk memperkenalkan wastra Riau kepada semua kalangan. Riau Berkain bukan hanya sekadar menyosialisasikan wastra lokal, namun juga menegaskan bahwa kain bermotif dengan teknik tradisional dapat menjadi pilihan fesyen siap pakai.

Kolaborasi antara APR, API Riau, desainer, dan pelaku UMKM dalam acara ini menunjukkan potensi luar biasa Riau dalam mendukung Indonesia sebagai rujukan modest fashion dunia. Langkah ini sejalan dengan komitmen berkelanjutan APR2030 untuk mendukung Riau sebagai pusat tekstil di Indonesia serta membantu membangkitkan kembali kerajinan wastra Indonesia.

Riau Berkain tidak hanya menjadi platform bagi para desainer untuk menampilkan karyanya, namun juga sebagai wadah bagi pelaku UMKM dan desainer lokal untuk mengembangkan keterampilan mereka di bidang fesyen. Kolaborasi ini juga mencakup penggunaan material viscose-rayon APR yang ramah lingkungan, dipasok oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

Dengan semangat untuk menghidupkan kembali kebudayaan berkain, Riau Berkain menorehkan jejak penting dalam mempromosikan warisan budaya yang kaya dari Riau, menjadikannya tidak hanya sebagai inspirasi lokal, tetapi juga sebagai pilihan fesyen yang menggema hingga ke pasar global.