Tahun 2023 menjadi saksi bagi beberapa peristiwa signifikan dalam bidang ekonomi dan bisnis di Indonesia. Sejumlah peristiwa menarik perhatian, di antaranya adalah fenomena sepinya Tanah Abang, lonjakan harga beras, dan kerjasama bisnis yang terbentuk di KTT ASEAN. TikTok Shop dan Dampaknya Terhadap Industri Tekstil Terdapat gejala menarik terkait pergeseran aktivitas belanja masyarakat, khususnya di Tanah Abang, pusat grosir terbesar di Asia Tenggara. Lorong-lorong yang biasanya ramai kini sepi, sebuah dampak dari lonjakan perdagangan online dan live shopping melalui platform-platform seperti TikTok Shop.
Tingginya impor tekstil dari Tiongkok, bahkan sebagian ilegal, menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi industri tekstil dalam negeri. Kebijakan perubahan regulasi perdagangan dari pemerintah menjadi respons atas hal ini, dengan pelarangan transaksi jual beli di media sosial, termasuk TikTok Shop. Namun, respons TikTok dengan akuisisi saham di Tokopedia menunjukkan langkah strategis mereka dalam mengatasi larangan tersebut.
Lonjakan Harga Beras Akibat Fenomena El Nino
Tidak hanya dalam ranah perdagangan, tahun 2023 juga disorot oleh lonjakan harga beras yang disebabkan oleh fenomena alam El Nino. Musim kemarau yang menyebabkan gagal panen di beberapa negara termasuk Indonesia mengakibatkan kenaikan harga beras hingga lebih dari 20 persen. Pemerintah merespons dengan rencana impor beras dari negara mitra untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di dalam negeri.
Kemitraan dan Kesepakatan ASEAN
Pada level internasional, KTT ASEAN 2023 menjadi panggung penting bagi kerjasama dan kesepakatan ekonomi antara negara-negara anggota. Dalam upaya memperkuat ketahanan dan kemampuan ASEAN menghadapi tantangan global, beberapa inisiatif terwujud. Kesepakatan investasi, pengembangan ekosistem kendaraan listrik, serta kerjasama mata uang lokal menjadi poin penting dalam pertemuan tersebut.
Tantangan global seperti perubahan iklim, pemulihan ekonomi pasca-pandemi, dan ketegangan geopolitik menjadi fokus perhatian ASEAN. Kolaborasi dalam bidang pangan antara ASEAN dan Australia juga menjadi langkah strategis untuk menjaga ketersediaan bahan pokok di kawasan tersebut.
Tinjauan Tahun 2023: Implikasi dan Tantangan
Tahun 2023 menjadi periode yang menarik dalam dinamika ekonomi dan bisnis Indonesia. Perubahan perilaku belanja masyarakat, dampak fenomena alam terhadap harga beras, serta kerjasama internasional di tingkat ASEAN menunjukkan kompleksitas tantangan yang dihadapi serta respons yang diambil oleh pemerintah dan pelaku ekonomi dalam menghadapinya.
Ketegasan dalam regulasi perdagangan dan upaya menjaga stabilitas pangan menjadi perhatian utama pemerintah. Sementara itu, kolaborasi internasional menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Tahun 2023 menjadi tahun penting dalam menetapkan fondasi untuk adaptasi dan respons terhadap dinamika ekonomi dan bisnis yang terus berubah.