Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengambil langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri tekstil dan otomotif di Indonesia. Dalam rangka mendukung agenda tersebut, Kemenperin mengimplementasikan berbagai program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan industri masa kini. Pada pembukaan Diklat 3in1 Operator Sewing Junior dan Perawatan Berkala Sepeda Motor di Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, menegaskan komitmen pemerintah untuk menyediakan SDM yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri. Dia menyatakan bahwa Indonesia saat ini memiliki peluang yang menjanjikan berkat bonus demografi, dengan jumlah penduduk usia produktif yang lebih besar daripada usia non-produktif. Hal ini membuka peluang bagi banyak tenaga kerja muda untuk dioptimalkan.
Dalam sektor otomotif, Indonesia dikenal sebagai salah satu pasar terbesar di dunia dengan jumlah pengguna sepeda motor yang mencapai lebih dari 125 juta unit. Kebutuhan akan servis dan perawatan sepeda motor pun semakin meningkat, menciptakan peluang besar bagi generasi muda untuk menjadi teknisi servis sepeda motor yang handal dan profesional.
Sementara itu, industri tekstil juga merupakan sektor padat karya yang berorientasi ekspor, memainkan peran penting dalam ekonomi nasional. Program pelatihan seperti Diklat Operator Sewing dan Servis Sepeda Motor diharapkan dapat membekali generasi muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi agen perubahan dalam pembangunan bangsa, khususnya di sektor industri.
Dengan optimisme tinggi, Masrokhan menyatakan keyakinannya bahwa melalui dedikasi dan kerja keras para peserta, serta bimbingan dari instruktur yang berpengalaman, program Diklat 3in1 ini akan mencapai tujuannya dengan sukses. Para peserta diharapkan akan menjadi operator sewing dan teknisi servis sepeda motor yang kompeten, siap bersaing di pasar kerja, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Tidak hanya itu, Kemenperin juga mengajak seluruh industri dan stakeholder terkait untuk terus mendukung inisiatif ini, guna menciptakan SDM industri yang unggul dan mampu bersaing di pasar global. Kepala BDI Jakarta, Ali Khomaini, menginformasikan bahwa sebanyak 130 peserta mengikuti kedua pelatihan vokasi tersebut, yang terdiri dari berbagai latar belakang dan daerah asal.
Dengan dukungan dari tenaga pengajar yang berkualitas, program Diklat 3in1 ini bertujuan untuk melahirkan SDM yang mampu menguasai keahlian dan kompetensi dalam bidang industri garmen dan perbengkelan sepeda motor. Melalui durasi yang intensif, para peserta diberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan pasar kerja.
Manajer HR CV Bakrin Jaya Majala, Rian Hasan, turut memberikan apresiasi kepada Kemenperin atas inisiatifnya dalam mencetak SDM industri yang kompeten melalui program Diklat 3in1. Hal ini menunjukkan sinergi antara pemerintah, industri, dan lembaga pelatihan dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan industri masa depan. Dengan upaya yang terus-menerus, diharapkan industri otomotif dan tekstil Indonesia akan semakin berkembang dan bersaing di kancah global.