Perekonomian di Kabupaten Sukoharjo, yang dikenal dengan industri jamu dan tekstilnya, mengalami goncangan pada tahun 2023. Data dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Diperinaker) Kabupaten Sukoharjo menunjukkan adanya kenaikan angka pengangguran di daerah tersebut. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2023 meningkat menjadi 3,40% dari sebelumnya hanya 2,47%. Sumarno, Kepala Diperinaker Kabupaten Sukoharjo, mengakui bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan tingkat pengangguran tersebut. Salah satunya adalah dampak pandemi Covid-19 yang belum mereda, ditambah dengan kondisi geopolitik yang memengaruhi ekonomi global, seperti perang di Ukraina. Kondisi ini menghambat kinerja ekspor dan impor, terutama di sektor industri tekstil.

"Sukoharjo merupakan daerah industri tekstil yang padat karya. Ketika sektor industri tersebut terganggu, penyerapan tenaga kerja pun terhambat," ujar Sumarno menjelaskan.

Untuk mengatasi masalah pengangguran, pemerintah daerah secara rutin menggelar job fair atau bursa kerja. Selain itu, Sumarno juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berhasil menarik minat investor untuk berinvestasi di Sukoharjo, yang telah membuka peluang pekerjaan bagi sekitar 2.000 orang.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di wilayah tersebut mengalami fluktuasi. Pada tahun 2020, angka TPT mencapai 6,93%, namun kemudian turun menjadi 3,32% pada tahun 2021.

Sri Saptono Basuki, Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah sekaligus General Manager HRD PT Sri Rejeki Isman (Sritex), menjelaskan bahwa kondisi bisnis saat ini cenderung mengalami kontraksi. Faktor-faktor seperti geopolitik, harga energi, kondisi pasar, serta konflik Rusia-Ukraina turut berdampak pada kondisi tersebut.

"Menghadapi kondisi ini, pengusaha harus siap melakukan mitigasi risiko agar bisnis tetap berkelanjutan," ungkap Basuki.

Meskipun tantangan ekonomi yang dihadapi tidak mudah, langkah-langkah yang telah diambil, baik oleh pemerintah daerah maupun pihak swasta, diharapkan dapat membangun harapan dan memperkuat keberlangsungan industri serta ketenagakerjaan di Kabupaten Sukoharjo. Sinergi antara berbagai pihak diperlukan untuk menciptakan langkah-langkah strategis yang dapat mengatasi tantangan tersebut dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa depan.