Kawasan industri Subang Smartpolitan semakin menarik bagi investor asing, terutama dari China, yang berminat untuk membangun fasilitas produksi di sana. Salah satu investor terbaru yang akan bergabung adalah produsen garmen, yang telah menunjukkan minat dalam membangun pabrik dengan luas mencapai 50-60 hektare di kawasan tersebut. Permintaan ini menjadi indikasi positif bagi pertumbuhan industri tekstil dan pakaian jadi di Indonesia, meskipun sempat mengalami kontraksi beberapa waktu yang lalu.
Menurut Vice President Sales & Marketing PT Suryacipta Swadaya, Abednego Purnomo, industri garmen dinilai memiliki potensi yang besar di Indonesia, terutama dengan adanya segmen pasar yang luas dan iklim investasi yang semakin membaik. Hal ini juga didukung oleh ketersediaan infrastruktur utilitas seperti listrik, gas, dan air yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Posisi strategis Subang Smartpolitan, yang dekat dengan Pelabuhan Patimban, juga menjadi nilai tambah karena mempermudah akses perdagangan dan dapat menekan biaya logistik.
Abednego juga menyoroti aspek lain yang membuat Subang Smartpolitan menarik bagi investor, yaitu harga lahan yang relatif terjangkau, sekitar Rp1,85 juta per meter persegi, serta biaya operasional yang lebih rendah. Selain itu, kondisi ketenagakerjaan di Subang, dengan upah minimum yang lebih rendah dibandingkan dengan kawasan industri lainnya, juga menjadi faktor pendukung bagi investor.
Meskipun demikian, masih ada beberapa kebijakan yang perlu diperbaiki untuk menarik investasi lebih lanjut. Abednego menekankan bahwa insentif dari pemerintah sangat penting bagi investor, terutama untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan profitabilitas. Investor China sendiri cenderung selektif dalam mencari peluang investasi yang memberikan keuntungan signifikan, dan pemberian insentif dari pemerintah menjadi salah satu faktor penentu dalam keputusan mereka.
Dengan adanya minat investasi dari produsen garmen China ini, diharapkan akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan nilai ekspor produk tekstil dan pakaian jadi Indonesia. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa Indonesia semakin diakui sebagai destinasi investasi menarik bagi perusahaan-perusahaan internasional dalam industri garmen.