Industri alas kaki dan tekstil di Indonesia belakangan ini tengah menghadapi tantangan yang serius. Berita penutupan pabrik oleh PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta, Jawa Barat, dan kondisi sulit yang dialami oleh PT Sri Rejeki Isman (Sritex), menjadi sorotan utama. Kedua perusahaan ini menghadapi tekanan utang yang tak tertahankan, dengan Sritex bahkan terancam delisting. Apa yang sebenarnya terjadi di balik gugurnya pilar-pilar industri ini?
1. Utang yang Menumpuk
Penyebab utama penutupan pabrik dan kondisi sulit perusahaan seperti BATA dan Sritex adalah beban utang yang semakin membengkak. Operasional yang terus berjalan dalam kerugian menjadi beban berat bagi perusahaan-perusahaan ini.
2. Eksodus Pabrik dan Upah Minimum
Pada 2019, fenomena eksodus pabrik tekstil dan alas kaki ke daerah dengan upah minimum yang lebih rendah mulai terjadi. Pindahnya sebagian produksi ke daerah seperti Jawa Tengah menyebabkan Jabar kehilangan potensi investasi dan lapangan kerja.
3. Beban Bahan Baku Impor
Industri alas kaki dan tekstil juga terbebani oleh sulitnya mendapatkan bahan baku impor. Selain itu, masuknya barang-barang impor ilegal semakin mempersulit persaingan di pasar domestik.
4. Dampak Terhadap Tenaga Kerja
Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi ini juga berdampak langsung pada tenaga kerja. PHK massal menjadi kenyataan yang harus dihadapi, menyisakan banyak pekerja yang kehilangan mata pencaharian.
5. Perlunya Review Kebijakan Ketenagakerjaan
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, menyoroti perlunya review kebijakan ketenagakerjaan, terutama terkait upah minimum dan komunikasi bipartit yang lebih baik. Hal ini diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif bagi para pelaku usaha di Jabar.
6. Langkah Menuju Solusi
Untuk mengatasi kondisi ini, langkah-langkah konkret perlu segera diambil. Dari sisi pemerintah, diperlukan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri, termasuk penyediaan infrastruktur yang memadai dan perbaikan iklim investasi. Di samping itu, perlu pula upaya nyata untuk memerangi perdagangan ilegal yang merugikan industri dalam negeri.
Industri alas kaki dan tekstil Indonesia sedang menghadapi tantangan serius yang mengancam kelangsungan operasional banyak perusahaan. Dengan berbagai faktor yang memperumit situasi, diperlukan kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan semua pemangku kepentingan untuk menemukan solusi yang tepat guna memulihkan industri ini kembali ke jalur yang berkelanjutan.