Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan melaporkan bahwa telah ada komitmen dari perusahaan lokal dan asing untuk membangun pabrik tekstil baru di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat menyerap kembali para pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tekstil.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyatakan bahwa kehadiran pabrik baru ini bertujuan untuk meningkatkan produksi komoditas tekstil domestik, sehingga diharapkan dapat bersaing dengan produk impor. Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat kebijakan seleksi impor produk tekstil dari luar negeri untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor dan memperkuat produk dalam negeri.

Namun, Ida belum merinci jumlah pabrik yang akan dibangun serta identitas perusahaan yang telah berkomitmen. Ia hanya mengungkapkan bahwa investasi tersebut berasal dari dalam dan luar negeri.

Gelombang PHK di industri tekstil ini merupakan dampak dari krisis yang belum usai, baik akibat pandemi COVID-19, konflik Rusia-Ukraina, serta pelemahan nilai tukar rupiah yang membuat biaya bahan baku menjadi lebih mahal. Selain itu, adopsi teknologi yang semakin canggih di pabrik tekstil juga berkontribusi pada pengurangan kebutuhan tenaga kerja manual.

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat sebanyak 42.863 orang mengalami PHK sejak Januari hingga Juni 2024, dengan lebih dari 52% berasal dari sektor tekstil, garmen, dan alas kaki. Untuk menangani masalah ini, pemerintah terus mendorong pembangunan pabrik-pabrik baru di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, yang diperkirakan dapat menyerap antara 4.000 hingga 7.000 tenaga kerja per pabrik.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa industri tekstil masih memiliki masa depan yang cerah, terutama dengan adanya investasi dari perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di KEK Kendal. Salah satu perusahaan tersebut bahkan masuk dalam jajaran Fortune 500.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, pemerintah berharap industri tekstil Indonesia dapat pulih dan kembali menjadi sektor yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.