Kain songket dari Ogan Ilir, Sumatera Selatan, semakin memperluas pasar hingga ke mancanegara, menjadi angin segar bagi dunia Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut. Peningkatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Ogan Ilir.

Salah satu pusat produksi songket terkemuka di Ogan Ilir adalah Elita Songket, yang berlokasi di Desa Limbang Jaya II, Kecamatan Tanjung Batu. Nurlita, yang lebih dikenal sebagai Elita, selaku pemilik usaha, mengungkapkan bahwa kain songket yang menggunakan pewarna alam sangat diminati, terutama oleh kalangan ibu-ibu pejabat. "Peminat songket pewarna alam terutama dari kalangan ibu-ibu pejabat, karena memiliki ciri khas tersendiri," kata Elita pada Selasa, 27 Agustus 2024.

Pewarna alami yang digunakan dalam produksi kain songket ini berasal dari tumbuhan yang mudah ditemukan di sekitar Kecamatan Tanjung Batu. Namun, proses pembuatannya membutuhkan ketelitian dan waktu yang tidak sebentar, mulai dari ekstraksi tumbuhan menjadi pewarna hingga tahap penenunan. Elita menyiasati tantangan ini dengan merekrut 200 pengrajin lokal dari desa setempat untuk memastikan produksi tetap berjalan lancar.

Songket dengan motif khas seperti bunga cina, lepus, dan tembaga dijual dengan harga mulai dari Rp 2,2 juta hingga Rp 3 juta per set. Motif-motif lainnya, seperti naga besaung, kenangan makan ulat, bintang berantai, dan pulir, juga menjadi favorit para pembeli. Dalam sekali produksi, Elita Songket mampu menghasilkan puluhan set kain songket, yang sering kali habis terjual. "Pernah stok sampai 50 set dan terjual semua," ungkap Elita.

Melza Ayu Rahminia, istri Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi, adalah salah satu dari banyak tokoh yang terpesona oleh keindahan songket produksi Elita. Tidak hanya itu, ibu-ibu pejabat dari Forkopimda Ogan Ilir, Sumatera Selatan, hingga Kementerian juga sering berkunjung dan memuji kualitas kain songket ini.

Elita menambahkan bahwa keberhasilan UMKM seperti Elita Songket tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Pemkab Ogan Ilir yang terus mendorong promosi produk lokal. Ketua TP-PKK Ogan Ilir, Mikhailia Tikha Alamsjah, juga aktif mengunjungi dan mendukung para pengrajin lokal. "Saya sangat bangga dan mengapresiasi karya-karya para pengrajin lokal. Semoga dengan adanya karya lokal yang berkualitas, dapat memajukan dan semakin mengenalkan serta melestarikan kearifan lokal," ujar Tikha.

Songket Ogan Ilir kini telah merambah pasar internasional, dengan peminat dari negara seperti Malaysia dan Brunei Darussalam yang mengakui kualitas tinggi dan harga kompetitif produk ini. Elita mengapresiasi dukungan pemerintah dan berharap promosi kain songket asal Bumi Caram Seguguk ini dapat semakin meluas, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.