Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) telah menyatakan dukungan penuh terhadap Anindya Bakrie yang terpilih sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2024-2029. Ketua Umum APSyFI, Redma Gita Wirawasta, menyebutkan bahwa di tengah tekanan ekonomi yang sedang dihadapi bangsa, dunia usaha memiliki peran penting dalam memberikan masukan kepada pemerintah. Penunjukan Anindya diharapkan mampu menjembatani komunikasi yang efektif antara pelaku usaha dan pemerintah untuk memastikan bahwa masukan dari sektor industri dapat didengar, dikaji, dan diimplementasikan.
Redma menekankan bahwa tantangan bagi dunia usaha, khususnya sektor manufaktur, sangat besar. Kondisi deindustrialisasi yang mulai terlihat memerlukan perhatian serius dan tindakan perbaikan segera. Ia berharap Anindya mampu mengoordinasikan berbagai masalah antar sektor dan melakukan langkah-langkah optimal di pasar domestik untuk menyelamatkan industri, termasuk tekstil dan produk tekstil (TPT), yang saat ini mengalami tren pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sektor manufaktur sendiri, menurut Redma, berfungsi sebagai penghasil devisa dan pemenuh kebutuhan domestik serta sebagai jaring pengaman sosial ekonomi, karena sektor ini menyerap sekitar 18,82 juta tenaga kerja. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyelamatkan sektor ini dari krisis yang lebih dalam.
Meski memberikan dukungan penuh, Redma juga mengingatkan Kadin di bawah kepemimpinan Anindya untuk menghadapi tantangan berat di masa depan, termasuk meningkatkan pertumbuhan industri pengolahan menjadi lebih dari 10% dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 25%. Hal ini dinilai penting untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi yang diusung presiden terpilih Prabowo Subianto sebesar 8%. Redma menekankan bahwa Kadin harus bekerja keras untuk mencegah kinerja manufaktur jatuh lebih jauh, dengan pertumbuhan yang kini hanya mencapai sekitar 4%, bahkan di bawah tingkat pertumbuhan ekonomi.
Dengan tantangan besar di depan, sektor manufaktur, khususnya tekstil, menaruh harapan besar pada kepemimpinan Anindya Bakrie untuk memperjuangkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri dan menyelamatkan sektor-sektor vital dalam perekonomian Indonesia.