Kawasan Tekstil Cigondewah (KTC), yang pernah menjadi salah satu ikon industri tekstil di Kota Bandung, kini menghadapi masa-masa sulit. Namun, di tengah kesuraman tersebut, terdapat secercah harapan—para pedagang yang mulai beralih berjualan secara online.
Seperti lilin kecil di tengah kegelapan, mereka bertahan dan berusaha tetap menjalankan usaha di tengah menurunnya aktivitas di kawasan tersebut. Beberapa pedagang kini terlihat melakukan siaran langsung (live streaming) di platform seperti TikTok. Mereka berdiri di depan ponsel yang didukung tripod dan lampu LED untuk memperjelas tampilan produk mereka. Dengan sabar, mereka menjelaskan berbagai jenis kain yang dijual, kadang selama beberapa menit hingga berjam-jam.
Denis, salah satu pemilik toko di KTC, berbagi cerita bahwa ia mulai berjualan online beberapa bulan lalu. “Ngikutin perkembangan zaman,” ujarnya. Meski sudah berusaha mengikuti tren, Denis mengakui bahwa hasil penjualan online belum mencapai target yang diharapkan. “Hasilnya masih berimbang antara online dan offline,” tambahnya.
Meskipun demikian, Denis merasa penjualan online masih cukup membantu, terutama di tengah merosotnya kondisi KTC saat ini. Ia masih berharap kawasan tersebut dapat kembali seperti masa jayanya, di mana pengunjung ramai dan penjualan meningkat drastis.
Iman, pedagang lain di KTC, menjelaskan bahwa di kawasan Cigondewah terdapat sekitar 450 pedagang kain, belum termasuk UMKM yang mengolah produk turunan seperti kain perca dan produk lainnya. Ia mengakui bahwa kondisi kawasan tersebut semakin meredup, dan beberapa pedagang juga mengeluhkan penjualan yang terus menurun.
Menurut Iman, dibutuhkan beberapa langkah untuk membangkitkan kembali kawasan Cigondewah. Selain pembenahan infrastruktur, ia menyarankan perlunya penyelenggaraan acara atau event yang dapat menarik minat pengunjung kembali ke kawasan ini.
Dengan adanya pedagang yang beralih ke platform online, mereka tidak hanya berusaha bertahan tetapi juga mencoba beradaptasi dengan perubahan zaman dan tren belanja. Meski hasilnya belum maksimal, langkah ini menjadi harapan kecil di tengah situasi yang semakin sulit. Kawasan Tekstil Cigondewah masih memerlukan dukungan dari berbagai pihak agar bisa bangkit kembali dan meraih kejayaan seperti dulu.