Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) hasil Munaslub 2024, Anindya Bakrie, mengungkapkan rencana strategis Kadin untuk melakukan kajian dan advokasi demi menyelamatkan industri tekstil nasional yang saat ini tengah menghadapi tantangan besar. Dalam keterangannya, Anindya menegaskan bahwa Kadin akan mengonsolidasikan masukan dari berbagai pemangku kepentingan di sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dan mengadvokasi solusi kepada pemerintah. "Kadin akan mengkonsolidasi masukan dari semua pemangku kepentingan TPT dan mengadvokasi masukan dan solusi tersebut kepada pemerintah untuk mengawal pemulihan dan pertumbuhan industri TPT nasional," ujar Anindya pada Minggu (3/11/2024).
Kadin berkomitmen untuk memastikan industri TPT tetap mampu menyediakan lapangan pekerjaan, yang pada gilirannya akan menjaga stabilitas perekonomian nasional. Langkah-langkah rinci yang akan ditempuh Kadin mencakup empat poin utama.
Empat Langkah Strategis Kadin untuk Industri Tekstil
Pertama, Kadin akan melakukan pendampingan di berbagai bidang, seperti regulasi, perdagangan, keuangan, dan bidang lainnya, untuk mendukung pelaku industri tekstil dalam meningkatkan daya saing di pasar global. Upaya ini diharapkan dapat membantu para pelaku industri dalam menghadapi tantangan persaingan internasional.
Kedua, Kadin akan memperkuat konektivitas dan likuiditas antara industri TPT dengan perbankan. Menurut Anindya, langkah ini penting agar pelaku industri, baik skala kecil maupun besar, dapat mengakses permodalan yang diperlukan, termasuk restrukturisasi, refinancing, dan penambahan modal untuk investasi dan modal kerja. "Ini penting agar para pelaku industri, baik kecil maupun besar, dapat mengakses permodalan," jelas Anindya.
Ketiga, Kadin akan mengawal advokasi komunikasi antara pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung kebangkitan industri TPT nasional dan mengembangkannya menjadi pemain global yang kompetitif. Hal ini bertujuan agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah sejalan dengan kebutuhan pelaku industri dan mampu memfasilitasi kebangkitan sektor tekstil.
Keempat, Kadin berencana mendorong inovasi dan peningkatan teknologi di industri TPT. Upaya ini ditujukan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk tekstil dalam negeri. Inovasi dan pemanfaatan teknologi diharapkan dapat mendorong produk tekstil Indonesia untuk naik kelas dan lebih kompetitif di pasar global.
Penyelamatan Sritex sebagai Pintu Masuk Reformasi
Selain langkah-langkah tersebut, Anindya Bakrie juga mengapresiasi rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia. Ia menilai penyelamatan Sritex dapat menjadi momentum penting untuk mengurai persoalan di sektor manufaktur nasional, termasuk industri tekstil dan produk tekstil. "Penyelamatan Sritex bisa menjadi pintu masuk untuk mengurai benang kusut industri manufaktur nasional," ujar Anindya.
Langkah-langkah komprehensif yang direncanakan Kadin diharapkan mampu membantu industri tekstil nasional untuk bangkit dari keterpurukan dan kembali berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.