PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN Jasa Survei atau ID Survey, terus menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi industri dalam negeri dari serbuan produk impor ilegal. Melalui program Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor (VPTI) yang telah berjalan sejak 2002, perusahaan ini berupaya menekan masuknya produk impor yang tidak memenuhi standar.

Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna, menekankan pentingnya peran VPTI dalam memastikan produk impor sesuai dengan spesifikasi, persyaratan, dan kuantitas yang telah ditetapkan pemerintah. "Banyak barang ilegal seperti kain dan tekstil masuk ke Indonesia, sehingga membuat beberapa perusahaan tekstil lokal tidak bisa beroperasi lagi," ujar Sandry dalam keterangan resmi, Rabu (1/1/2025).

Surveyor Indonesia tidak bekerja sendiri. Bersinergi dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dan PT Sucofindo, perusahaan ini memperkuat layanan survei, inspeksi, dan verifikasi. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengawasan impor, mendukung kebutuhan nasional, dan memperluas jangkauan internasional.

Tagline baru perusahaan, "The Guardian of Assurance," mencerminkan komitmen Surveyor Indonesia dalam memberikan layanan sertifikasi yang terpercaya dan memastikan tidak ada lagi impor ilegal yang merugikan pasar domestik.

Tidak hanya fokus pada pengawasan impor, Surveyor Indonesia juga aktif dalam berbagai proyek strategis nasional. Beberapa di antaranya meliputi proyek infrastruktur seperti KRL, kereta cepat, dan Satelit Satria-1, serta program Buy The Service (BTS) di 10 kota besar. Perusahaan ini juga terlibat dalam proyek minyak, gas, dan energi terbarukan, termasuk pemastian fasilitas kilang Pertamina dan survei LIDAR di wilayah kerja Pertamina Hulu Sanga-Sanga. Di sektor mineral dan lingkungan, Surveyor Indonesia berperan dalam rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) di PT PLN dan Pertamina.

"Kepercayaan dari pemerintah dan sektor swasta pada proyek-proyek ini memperkuat posisi Surveyor Indonesia sebagai mitra yang handal," tambah Sandry.

Direktur Komersial Surveyor Indonesia, Saifuddin Wijaya, mengungkapkan bahwa perusahaan terus memperluas perannya di sektor energi, mendukung kendaraan listrik, pengembangan biofuel, dan manajemen komoditas berkelanjutan. "Kami ingin mendukung komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan mempromosikan energi bersih," ujar Saifuddin.

Saat ini, program VPTI telah mencakup 43 komoditas impor yang diverifikasi untuk memastikan kesesuaiannya dengan peraturan, termasuk aturan barang larangan atau pembatasan (lartas). Pada tahun 2025, jumlah ini akan bertambah dengan empat komoditas baru yang sedang didiskusikan bersama Kementerian Perdagangan.

Dengan upaya ini, Surveyor Indonesia tidak hanya menjaga kepatuhan barang impor tetapi juga memperkuat daya saing industri nasional di pasar global. Melalui peran aktifnya, Surveyor Indonesia berkomitmen menjadi pilar utama dalam mendukung keberlanjutan dan kemajuan bangsa.