Sebanyak 29 pelaku industri tekstil dan produk tekstil serta asosiasi dan perwakilan pemerintah menjalin kerja sama melalui ajang kompetisi badminton yang berlangsung sejak Sabtu hingga Ahad, 8-9 Februari 2025, di GOR KONI, Jalan Jakarta, Kota Bandung. Selain sebagai ajang olahraga, kompetisi ini juga bertujuan untuk menghimpun atlet badminton dari industri tekstil di seluruh Indonesia.
Ketua pelaksana The Textile Industry Badminton Tournament (TTIBT), Okta Sakti, menyampaikan bahwa puluhan pemain dari berbagai industri tekstil turut serta dalam turnamen ini. Acara ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga mempertemukan pelaku industri dari hulu hingga hilir. Ia berharap kompetisi ini dapat menjadi bagian dari penguatan rantai pasok industri tekstil di Indonesia.
Okta menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan antar pelaku industri serta memberikan dampak positif terhadap sektor tekstil nasional. Badminton dipilih sebagai cabang olahraga dalam kompetisi ini karena banyak pekerja industri tekstil yang memiliki keterampilan dalam olahraga tersebut. Tidak hanya para operator pabrik, pimpinan perusahaan industri tekstil pun turut berpartisipasi dalam ajang ini.
Ketua Ikatan Alumni ITT-STTT, Riady Madyadinata, mengungkapkan bahwa peserta kompetisi berasal dari industri tekstil yang tersebar di Jawa Barat hingga Jawa Timur dan memiliki skala nasional. Ia berharap kompetisi semacam ini dapat diadakan secara berkala setiap dua tahun sekali. Selain itu, ia juga mengusulkan agar pada edisi berikutnya, perwakilan industri dari negara lain seperti Malaysia dan Thailand turut diundang untuk meningkatkan jaringan kerja sama internasional.
Sekretaris Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Andrew Purnama, menekankan bahwa kompetisi ini menjadi momen penting untuk mempererat silaturahmi di tengah kondisi industri tekstil yang sedang menghadapi tantangan besar. Menurutnya, kolaborasi dan pertukaran pemikiran dalam ajang seperti ini diperlukan untuk memperkuat industri tekstil nasional yang tengah menanti kepastian regulasi dan kebijakan yang mendukung keberlanjutannya.
Kompetisi perdana TTIBT yang berlangsung selama dua hari ini menghasilkan PT Trisula Textile Indonesia sebagai juara pertama, sementara posisi kedua diraih oleh PT Primatexco. Ajang ini diharapkan menjadi awal dari upaya membangun solidaritas industri tekstil melalui kegiatan olahraga yang juga membawa dampak positif bagi dunia usaha.