Selama berabad-abad, kapas Mesir telah menghiasi dunia dengan kelembutan mewahnya dan kualitas yang tak tertandingi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, posisi dominan kapas Mesir di pasar global meredup, mengalami penurunan produksi yang signifikan. Namun, bertekad untuk mendapatkan kembali tempatnya yang seharusnya di panggung global, Mesir telah memulai perjalanan komprehensif untuk menghidupkan kembali industri kapasnya dan mengembalikan keunggulannya dalam perdagangan internasional.

Kapas telah lama menjadi tulang punggung ekonomi Mesir, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan ekspor dan menopang mata pencaharian di seluruh negeri. Namun, antara 2006 dan 2016, produksi kapas Mesir anjlok sebesar tujuh puluh persen, menimbulkan tantangan ekonomi bagi negara tersebut. Sebagai respons, pemerintah Mesir memulai rencana ambisius untuk menghidupkan kembali sektor kapas, mengakui peran pentingnya dalam mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Intervensi pemerintah, termasuk tinjauan kebijakan dan investasi infrastruktur, telah memicu peningkatan signifikan dalam produksi kapas Mesir. Pendirian pabrik pemintalan dan penenunan telah memperkuat daya saing industri, sementara inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kapas dan memberdayakan petani telah menghasilkan hasil yang menjanjikan. Pengenalan enam varietas kapas unggul baru oleh Institut Penelitian Kapas menunjukkan komitmen Mesir terhadap inovasi dan keunggulan dalam budidaya kapas.

Untuk memastikan kesuksesan renaissance kapas Mesir, Institut Penelitian Kapas telah aktif terlibat dengan petani melalui lokakarya bimbingan di seluruh provinsi. Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas kapas tetapi juga memberdayakan petani untuk meningkatkan produktivitas dan mengoptimalkan hasil panen mereka. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi petani kapas, Mesir sedang membuka jalan bagi pertumbuhan dan kemakmuran yang berkelanjutan di sektor ini.

Laporan terbaru dari Pusat Media Kabinet menyoroti kemajuan luar biasa yang dicapai dalam sektor tekstil Mesir, menekankan fokus strategis pada peningkatan kualitas kapas dan dukungan bagi petani kapas. Dengan persepsi internasional yang menguntungkan terhadap kapas Mesir dan pengakuan yang semakin meningkat terhadap kualitas dan ketahanannya yang luar biasa, Mesir siap untuk mendapatkan kembali posisi kepemimpinannya di pasar tekstil global.

Upaya Mesir telah mendapat pengakuan internasional, dengan organisasi seperti Fitch Ratings Inc. dan Better Cotton Initiative mengakui potensi pertumbuhan negara dan komitmennya terhadap keunggulan dalam tekstil. Organisasi Pembangunan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa juga telah menyoroti rantai pasokan tekstil Mesir yang kuat, menandakan adanya peluang signifikan untuk ekspansi dan diversifikasi dalam produk tekstil sekunder.

Meskipun tantangan global seperti dampak perang Rusia-Ukraina terhadap perdagangan, ekspor kapas Mesir melonjak ke rekor tertinggi dalam musim 2022, menunjukkan ketahanan dan daya saing di pasar internasional. Saat Mesir melanjutkan perjalanannya menuju revitalisasi industri kapasnya, negara tersebut tetap teguh dalam komitmennya terhadap keunggulan, keberlanjutan, dan kepemimpinan global dalam dunia tekstil.

Sekurangnya 30 perusahaan Tiongkok yang dinamis bersiap untuk berpartisipasi dalam Africa Sourcing and Fashion Week (ASFW) ke-9, yang dijadwalkan akan diselenggarakan di Addis Ababa, Ethiopia, mulai 3 hingga 6 November. Pameran internasional selama empat hari ini, yang berfokus pada sektor tekstil, pakaian, kulit, teknologi, dan dekorasi rumah, diharapkan menjadi platform vital bagi lebih dari 300 eksportir dari lebih dari 25 negara. Goshu Negash, Presiden Ethiopian Textile and Garment Manufacturers Association, membagikan berita menarik ini dalam konferensi pers, menekankan signifikansi acara tersebut dan partisipasi besar dari Tiongkok.

Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, telah menjadi pusat perhatian internasional karena resmi membuka Pusat Penelitian Tekstil canggih yang diberi nama "Taman Teknologi Tekstil Ethiopia-Korea." Dalam kerja sama yang menjanjikan antara Ethiopia dan Korea Selatan, pusat inovasi ini memiliki potensi untuk membawa sektor tekstil di wilayah tersebut menuju masa depan yang cerah. Dengan berlokasi di Zona Industri Bole Lemi, pusat penelitian ini akan menghadirkan pelatihan tingkat lanjut dan layanan laboratorium, membuka peluang baru bagi perkembangan sektor tekstil di Ethiopia.

Addis Ababa, Ethiopia – Setidaknya 30 perusahaan Tiongkok yang dinamis bersiap untuk berpartisipasi dalam Pekan Pengadaan dan Mode Afrika (ASFW) ke-9, yang dijadwalkan akan diadakan di Addis Ababa, Ethiopia, dari tanggal 3 hingga 6 November. Acara pameran internasional selama empat hari ini memiliki fokus yang kuat pada sektor tekstil, pakaian, kulit, teknologi, dan dekorasi rumah, dan akan menjadi platform penting bagi lebih dari 300 eksportir dari lebih dari 25 negara.

Korea Selatan dan Ethiopia baru-baru ini meresmikan sebuah pusat penelitian tekstil yang canggih di Addis Ababa, Ethiopia, yang diberi nama Taman Teknologi Tekstil Ethiopia-Korea. Pusat inovasi ini menandai langkah penting dalam pengembangan sektor tekstil di wilayah tersebut dan menawarkan berbagai peluang untuk pertumbuhan industri yang pesat. Pusat penelitian tekstil tersebut terletak di dalam Zona Industri Bole Lemi, yang menjadi rumah bagi beragam fasilitas industri. Pusat ini bertujuan untuk memberikan layanan pelatihan lanjutan dan fasilitas laboratorium yang modern, yang dapat membantu produsen di Ethiopia dalam meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan daya saing mereka di pasar internasional.