Di tengah sorotan positif atas pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,11% pada kuartal pertama tahun 2024, sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) ternyata masih menghadapi tantangan serius. Meskipun berbagai momen penting seperti Pilpres, Ramadan, dan Lebaran berlangsung, industri tekstil belum menunjukkan perbaikan yang signifikan.
Menurut Redma Gita Wirawasta, Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), utilisasi industri tekstil masih stagnan di angka 45% sepanjang kuartal pertama tahun 2024. Bahkan, proyeksi pertumbuhan industri TPT masih menunjukkan angka negatif sebesar 1% yang diperkirakan akan berlanjut sepanjang tahun ini.
Salah satu faktor yang menjadi beban tambahan bagi industri tekstil adalah kenaikan suku bunga acuan BI Rate menjadi 6,25%. Hal ini membuat ekspansi menjadi sulit dilakukan bagi para pelaku industri TPT. Kondisi ini menjadi perhatian utama, mengingat industri tekstil merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.
Syarifah Rahma, dalam sebuah dialog dengan Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Andry Asmoro, dan Redma Gita Wirawasta, mencoba merunut kondisi sebenarnya industri tekstil di tengah pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan. Meskipun angka pertumbuhan ekonomi memberikan gambaran optimis, namun kenyataannya industri TPT masih harus menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan solusi yang tepat dan terintegrasi.
Andry Asmoro menambahkan bahwa perlu adanya sinergi antara sektor pemerintah dan swasta untuk menciptakan langkah-langkah strategis yang dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh industri tekstil. Dalam konteks ini, peran regulasi yang kondusif dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri TPT akan menjadi kunci dalam membangkitkan sektor tersebut dari tantangan yang dihadapinya.
Dengan demikian, meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren yang positif, tidak boleh diabaikan bahwa sektor-sektor tertentu, seperti industri tekstil, masih memerlukan perhatian dan langkah-langkah khusus agar dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah.