Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) saat ini berada dalam kondisi yang memprihatinkan, namun peluang kerja bagi lulusan sekolah atau perguruan tinggi vokasi di sektor ini masih terbuka lebar. Direktur Akademi Komunitas Tekstil dan Produk Tekstil (AK-Tekstil) Solo, Wawan Ardi Subakdo, mengakui situasi tersebut dan menegaskan pentingnya intervensi pemerintah untuk memulihkan kondisi industri yang sedang terpuruk ini.
Dalam sebuah acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara AK-Tekstil Solo dan Mitra Industri Baru di Solo, Wawan menyatakan bahwa peran pemerintah sangat diperlukan untuk menghentikan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terus meningkat di sektor ini. "Kami yang juga merupakan bagian dari pemerintah, memiliki tugas di bidang pendidikan untuk menghentikan tren PHK ini dan memulihkan kembali sektor industri tekstil dan produk tekstil," ujarnya.
Wawan menekankan bahwa industri tekstil dan produk tekstil adalah salah satu pilar utama ekonomi yang perlu mendapatkan dukungan penuh agar dapat bangkit kembali. Sebagai lembaga pendidikan di bawah Kementerian Perindustrian, AK-Tekstil Solo berkomitmen untuk menyediakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang dibutuhkan oleh industri tekstil dalam negeri.
"Kami ingin meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi di AK-Tekstil," kata Wawan. Menurutnya, kerja sama dengan dunia usaha sebagai mitra industri merupakan langkah strategis untuk mengembangkan sektor tekstil melalui pendidikan vokasi yang berkualitas.
Penandatanganan kerja sama yang dilaksanakan oleh AK-Tekstil Solo melibatkan 45 mitra kerja atau perusahaan yang tersebar di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Banten, dan Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, saat ini baru 17 mitra yang telah menandatangani perjanjian, sementara sisanya dijadwalkan akan menyusul pada rentang waktu Agustus-September 2024.
Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kompetensi pekerja di sektor tekstil, sehingga industri ini dapat kembali menjadi pilar ekonomi yang kuat di Indonesia.