Setiap tanggal 7 Oktober, dunia merayakan Hari Kapas Sedunia, sebuah inisiatif yang lahir pada tahun 2019. Hari penting ini diprakarsai oleh empat negara produsen kapas di Afrika yang dikenal sebagai "Empat Kapas", dan diajukan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang peran penting kapas dalam kehidupan sehari-hari serta dampaknya terhadap ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai salah satu bahan baku utama industri tekstil, kapas memiliki sejarah panjang yang melibatkan ribuan tahun penggunaan oleh manusia. Tanaman ini banyak dibudidayakan di wilayah tropis dan telah menjadi komoditas penting di berbagai belahan dunia. Namun, meskipun kapas menjadi pendorong utama ekonomi banyak negara, proses produksinya tidak terlepas dari berbagai tantangan lingkungan.

Isu utama yang dihadapi dalam budidaya kapas adalah penggunaan pestisida yang berlebihan dan konsumsi air yang tinggi. Tantangan-tantangan ini menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti kerusakan ekosistem dan pencemaran sumber air. Oleh karena itu, peringatan Hari Kapas Sedunia diharapkan dapat mendorong penerapan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Tidak hanya berfokus pada lingkungan, perayaan ini juga menyoroti pentingnya kesejahteraan para petani kapas, khususnya di negara-negara berkembang. Banyak petani menghadapi masalah seperti harga yang fluktuatif dan akses terbatas ke pasar global. Dengan dukungan yang lebih baik melalui edukasi dan advokasi, diharapkan para petani dapat meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan ekonomi mereka.

Hari Kapas Sedunia bukan hanya sekadar momen peringatan, tetapi juga merupakan seruan untuk bertindak. Dengan peningkatan kesadaran, dukungan, dan kerjasama, kita semua dapat berkontribusi pada keberlanjutan industri kapas yang lebih adil dan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat.