PT PLN (Persero) terus berkomitmen dalam menyediakan pasokan listrik yang andal dan berkualitas guna mendukung pertumbuhan industri di Jawa Barat. Sebagai bentuk nyata dukungan tersebut, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, Agung Murdifi, meresmikan penyalaan perubahan daya PT South Pacific Viscose dari 33 MVA menjadi 47 MVA di Jalan Industri, Desa Cicadas, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta pada Jumat (21/3/2025). Kenaikan daya ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas serta daya saing industri tekstil dan serat buatan di wilayah tersebut.

Dalam peresmian ini, Agung Murdifi menegaskan bahwa PLN akan terus menghadirkan layanan kelistrikan yang optimal bagi sektor industri agar pelanggan dapat fokus mengembangkan bisnis tanpa khawatir akan pasokan listrik. Ia menyampaikan bahwa peningkatan daya ini merupakan bukti kesiapan PLN dalam mendukung pertumbuhan industri di Jawa Barat. Dengan pasokan listrik yang andal, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas industri dan daya saing nasional maupun global.

Turut hadir dalam acara ini Site Director PT South Pacific Viscose, Ismail Abdullah, beserta jajaran manajemen. Ismail Abdullah menyampaikan apresiasi kepada PLN atas dukungan yang diberikan, terutama dalam memastikan pasokan listrik yang stabil bagi industri tekstil. Dengan kapasitas listrik yang lebih besar, perusahaan optimis dapat meningkatkan efisiensi operasional serta memperluas kapasitas produksi guna memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara PLN dan PT South Pacific Viscose dalam mewujudkan peningkatan daya ini.

Perubahan daya ini sejalan dengan strategi PLN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi serta investasi industri di Jawa Barat. PLN terus berupaya memberikan solusi energi terbaik bagi para pelaku usaha dengan memastikan kebutuhan listrik yang stabil dan berkualitas untuk menunjang perkembangan industri di wilayah ini. Dengan peningkatan daya ini, PLN tidak hanya menyediakan energi bagi pelanggan industri, tetapi juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi regional serta daya saing sektor manufaktur Indonesia di tingkat global.