Perusahaan daur ulang tekstil asal Swedia, Syre, menjalin kemitraan strategis dengan raksasa mode global H&M untuk membuka pabrik daur ulang tekstil baru. Inisiatif ini bertujuan untuk memasok poliester daur ulang ke perusahaan ritel besar Amerika Serikat seperti Gap dan Target, seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya praktik fesyen berkelanjutan.

Didirikan oleh H&M bersama grup investasi Vargas, Syre menargetkan produksi lebih dari 3 juta metrik ton poliester daur ulang pada tahun 2032. Perusahaan ini berfokus pada transformasi pakaian bekas menjadi material baru yang dapat digunakan kembali dalam rantai pasok tekstil global. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memenuhi tuntutan konsumen yang semakin peduli lingkungan dan regulasi yang mendorong industri mode untuk menjadi lebih sirkular.

Syre sebelumnya telah menandatangani perjanjian jangka panjang dengan H&M senilai US$ 600 juta (setara Rp 9,8 triliun) untuk periode tujuh tahun. Sementara itu, Gap dikabarkan akan memanfaatkan 10.000 ton poliester daur ulang per tahun, dan Target berencana memasukkan poliester hasil daur ulang tersebut ke dalam sejumlah produk mereka. CEO Syre, Dennis Nobelius, menyebut kemitraan dengan dua peritel besar AS ini akan berkembang menjadi perjanjian komersial jangka panjang, meskipun nilai dan durasinya belum diungkapkan.

Cip poliester yang diproduksi Syre selanjutnya akan dipintal menjadi benang oleh mitra-mitra manufakturnya. “Kemitraan ini memungkinkan kami untuk mempercepat kemajuan menuju terwujudnya industri mode yang lebih sirkular,” ujar Dan Fibiger, Wakil Presiden Keberlanjutan Global Gap.

Untuk mendukung ambisi besarnya, Syre telah mengumpulkan dana sebesar US$ 100 juta pada tahun lalu. Dana ini digunakan untuk membangun pabrik daur ulang pertama mereka di North Carolina, AS, dengan kapasitas produksi hingga 10.000 ton poliester daur ulang per tahun dan dijadwalkan mulai beroperasi pada 2026. Selain itu, perusahaan juga tengah mempersiapkan pembangunan dua pabrik tambahan, salah satunya di Vietnam, yang akan memproduksi 150.000 hingga 250.000 ton poliester daur ulang setiap tahun mulai 2027.

Perusahaan pakaian olahraga asal Swedia, Houdini, juga telah menyatakan komitmen mereka untuk mengambil 50% kebutuhan poliester dari Syre dalam jangka waktu tiga tahun, menandakan tren yang semakin kuat menuju industri tekstil yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.