Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat se-Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor perusahaan tekstil PT Sun Bright Lestari pada Rabu siang (27/8/2025). Aksi ini sempat diwarnai kericuhan ketika massa mencoba memaksa masuk ke area pabrik dan terlibat saling dorong dengan aparat yang berjaga.
Suasana memanas ketika petugas keamanan menghalangi upaya warga untuk menemui pimpinan perusahaan. Beberapa peserta aksi bahkan hampir melempar botol plastik ke arah aparat sebelum situasi berhasil dikendalikan.
Dalam orasinya, massa menuntut perusahaan agar memberikan prioritas kepada tenaga kerja lokal asal Kecamatan Krangkeng, membuka transparansi dalam proses rekrutmen, menghapus pungutan liar, serta meninjau ulang persyaratan kerja yang dinilai memberatkan warga sekitar.
Setelah tiga jam berunjuk rasa, perwakilan manajemen perusahaan akhirnya menemui massa dan menyatakan akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan. Namun, warga merasa kecewa lantaran belum ada keputusan konkret yang diberikan.
Koordinator aksi, Abdul Muit, menegaskan pihaknya akan kembali menggelar aksi dengan jumlah massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi. Ia menilai persyaratan kerja yang diberlakukan perusahaan, seperti kemampuan berbahasa asing dan tes kesehatan tertentu, tidak masuk akal dan justru menghambat warga lokal untuk memperoleh pekerjaan.