PT PLN (Persero) berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang Semester I 2025. Perusahaan listrik pelat merah ini membukukan penjualan listrik sebesar 155,62 terawatt hour (TWh), tumbuh 4,36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 149,11 TWh.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa capaian tersebut tidak terlepas dari sinergi lintas lembaga yang mendukung stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Ia menyebut kolaborasi tersebut sebagai faktor utama yang menjaga permintaan listrik tetap tumbuh.
Kenaikan konsumsi listrik berimbas langsung pada peningkatan laba. PLN mencatat laba periode berjalan senilai Rp 6,64 triliun pada paruh pertama 2025, naik 32,8% dari Rp 5 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan laba ini sejalan dengan naiknya pendapatan perusahaan yang mencapai Rp 281,89 triliun, tumbuh 7,57% dibandingkan semester pertama 2024 yang sebesar Rp 262,06 triliun.
Dari sisi pelanggan, sektor rumah tangga menjadi penyumbang terbesar penjualan listrik dengan konsumsi mencapai 67,14 TWh atau 43,14% dari total nasional. Angka ini meningkat 5,13% secara tahunan, setara dengan tambahan 3,27 TWh. Sementara itu, sektor industri mencatat pertumbuhan konsumsi sebesar 2,66% YoY, dengan permintaan yang cukup kuat berasal dari industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, serta karet dan plastik.
Menurut Darmawan, hasil ini menunjukkan keberhasilan transformasi yang dijalankan PLN sejak 2020. Transformasi tersebut tidak hanya menciptakan efisiensi, tetapi juga mengubah pola kerja perusahaan yang sebelumnya birokratis menjadi lebih adaptif dan berorientasi pasar. Dengan pendekatan yang lebih fleksibel, PLN mampu menjaga daya saing, memastikan pasokan energi yang andal, serta mendukung keberlanjutan ekonomi nasional.