Industri garmen India menghadapi tantangan serius sepanjang tahun fiskal 2024, dengan penurunan produksi yang mencapai angka yang mengkhawatirkan. Data yang dirilis oleh Konfederasi Industri Tekstil India (CITI) mengenai Indeks Produksi Industri Tekstil dan Pakaian Jadi mengungkapkan bahwa produksi garmen di India mengalami penurunan tajam sebesar 22,6% selama lima bulan pertama tahun ini. Penurunan yang signifikan ini merupakan hasil dari berbagai faktor, termasuk perlambatan permintaan di pasar domestik dan penurunan ekspor. Para ahli industri dan pengamat ekonomi mulai merasa khawatir bahwa jika tren ini berlanjut hingga tahun depan, industri garmen India berpotensi menghadapi hilangnya lapangan kerja yang signifikan.
Meskipun situasinya tampak suram, ada secercah harapan yang terlihat dalam data yang dirilis oleh CITI. Pada bulan Agustus 2023, terdapat tanda-tanda sedikit perbaikan, di mana penurunan dalam indeks produksi garmen melambat menjadi 17,1%. Hal ini mengisyaratkan bahwa mungkin ada upaya pemulihan yang sedang berlangsung dalam industri ini.
Di sisi lain, indeks produksi tekstil menunjukkan pertumbuhan tipis sebesar 1,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa sektor tekstil mungkin mengalami perlahan menuju stabilisasi, meskipun masih ada banyak tantangan yang perlu dihadapi dalam upaya memulihkan pertumbuhan dan prospek lapangan kerja di sektor ini.
Dalam kondisi yang sulit ini, para pemangku kepentingan di industri garmen India, termasuk pemerintah, perusahaan, dan serikat pekerja, perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Penting untuk mencari solusi yang berkelanjutan, seperti meningkatkan daya saing produk India di pasar global, mendukung inovasi, dan menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor tekstil dan garmen.
Kemampuan untuk menghadapi tantangan ini dan mengembangkan strategi pemulihan yang efektif akan memainkan peran penting dalam menjaga keberlanjutan industri garmen India dan menghindari dampak yang lebih luas pada ekonomi dan lapangan kerja.